34 Investor tertarik kelola Bandara UPT Kemenhub
Ketertarikan investor baik dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun pihak asing.
Kementerian Perhubungan menyatakan saat ini ada 34 investor tertarik mengelola bandara unit pelaksana teknis (UPT) miliknya. Ketertarikan investor baik dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun pihak asing.
Direktur Kebandaraan Udara Kementerian Perhubungan, Bambang Cahyono, mengungkapkan salah satu investor yang tertarik mengelola bandara UPT ialah Garuda Indonesia. Garuda Indonesia mengincar bandara UPT Labuan Bajo.
Menurutnya, pembuatan dokumen tender pengelolaan bandara UPT harus disetujui terlebih dulu oleh Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung dan Menteri Keuangan Chatib Basri.
"Kita akan membuat MoU dengan kemenko dan menkeu itu harus ada dulu supaya ada anggaran untuk dokumen tender. Itu akan ada setelah MoU. Kalau untuk tender dokumen itu enggak mahal lah," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Senin (22/9).
Seperti diketahui, Bambang mengungkapkan pihaknya dan Kemenkeu sedang menyusun dokumen untuk mekanisme pengelolaan bandara UPT. Skema pengelolaan dengan swasta ini menggunakan mekanisme Public Private Partnership (PPP).
"Nanti kita ambil contoh 3 bandara dulu dari 10 bandara itu, ada Palu, Labuhan Bajo dan Tanjung Karang," ucapnya.
Nantinya, kesepuluh bandara ini akan melalui proses lelang dan uji kompetensi. "Lelang dong lelang. Pokoknya harus ada kompetensi," katanya.
Menurut dia, beberapa investor itu adalah Garuda Indonesia yang berminat untuk mengelola Labuan Bajo, Angkasa Pura I menginginkan Tanjung Karang dan PT Angkasa Pura II berminat mengelola Tarakan.
Dia menegaskan jika ada yang berminat untuk mengelola bandara UPT di luar 10 penawaran tersebut dipersilakan. "Orang mau berminat di mana saja boleh, silakan," tegasnya.
Kementerian Perhubungan telah mengobral 10 Bandara UPT yakni Bandara Sentani (Jayapura), Bandara Mutiara (Palu), Bandara Juwata (Tarakan), Bandara Matahora (Wakatobi), Bandara Sultan Babullah (Ternate), Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya), Bandara Komodo (Labuan Bajo), Bandara Hanandjoedin (Tanjung Pandan), Bandara Fatmawati (Bengkulu), Bandara Radin Inten II (Lampung).