4 Gedung yang diklaim bakal jadi yang tertinggi di Indonesia
Semakin berkembangnya teknologi, semakin memungkinkan untuk developer membangun gedung yang semakin tinggi.
Bisnis perkantoran di Jakarta masih cukup menggiurkan bagi pengusaha properti. Pelaku bisnis properti semakin bersemangat untuk membangun gedung pencakar langit. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah gedung pencakar langit yang bertambah di Jakarta. Pada 2009, jumlah gedung tinggi hanya 40 gedung. Sementara pada 2012 sudah bertambah menjadi 75 gedung dan terus bertambah hingga saat ini.
Tentu saja dengan semakin berkembangnya teknologi, semakin memungkinkan untuk developer membangun gedung yang semakin tinggi. Menurut penelitian Jones Lang LaSalle, pada tahun 2020 akan ada gedung setinggi 648 meter di Jakarta.
-
Di mana tempat terdingin di Bumi berada? Tempat Terdingin di Muka Bumi Secara umum, suhu rata-rata Bumi bervariasi mulai dari minus 25 derajat Celcius sampai 45 derajat Celcius. Sebagai perbandingan, suhu di siang hari di Merkurius bisa mencapai 430 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari merosot menjadi minus 180 derajat Celcius. Suhu di tempat ini bisa mencapai minus 98 derajat Celcius.
-
Apa yang ditemukan di dalam tempat tinggal ini? Diperkirakan berusia 16.800 tahun, tempat tinggal di gua La Garma di Cantabria tampak hampir tak berubah sejak penduduk kuno meninggalkan situs tersebut. Bahkan, perkakas dan artefak lainnya masih berserakan di lantai.
-
Apa yang ditemukan di dalam rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
-
Di mana rumah Novi Listiana berada? Penampakan Dapurnya Jadi Sorotan, Ini Sederet Potret Rumah Pedangdut Novi Listiana di Lereng Gunung Merbabu
-
Kenapa Gedung Candra Naya penting untuk dilestarikan? Alasan penolakan ini lantaran identitas kesejarahannya akan hilang, jika seluruh unsur bangunan dibongkar.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gedung Pakuan? Gaya bangunannya masih berarsitektur lawas, dengan dominan cat berwarna putih di tiap sisinya. Banyaknya pilar di sana juga mengindikasikan bahwa bangunan ini didirikan pada abad ke-19, sesuai misi tata kota kolonial Belanda yakni Indische.
Tak aneh jika ke depan beragam jenis gedung baru bermunculan di Ibu Kota Indonesia ini. Keberagaman itu baik dari sisi rancangan maupun ketinggian.
Namun, tidak perusahaan pengembang properti berniat membangun gedung tertinggi. Salah satunya Grup Ciputra yang mengaku tidak tertarik untuk membangun gedung pencakar langit. Menurutnya, membangun gedung tinggi tidak menjamin perusahaan akan memiliki unsur prestise.
"Kami tidak tertarik untuk membangun gedung pencakar langit di DKI Jakarta atau di mana saja. Kita tidak mencari prestise melalui gedung yang tertinggi. Banyak orang yang ingin branding dengan gedung tertinggi, kita tidak. Kita ingin melalui prestasi kita saja," ujar pemilik Grup Ciputra, Ciputra saat ditemui di Gedung Bank Indonesia , Jakarta, beberapa waktu lalu.
Saat ini, menurut laman skyscraperpage.com, gedung BNI 46 masih menempati peringkat teratas bangunan tertinggi di Indonesia. BNI 46 memiliki tinggi 262 meter. Di tempat kedua adalah Ciputra World dengan tinggi 256,6 meter.
Tahta BNI 46 sebagai gedung tertinggi nampaknya hanya akan bertahan hingga 2015. Sebab, saat ini beberapa perusahaan tengah berlomba-lomba membangun pencakar langit yang diklaim bakal menjadi yang tertinggi di Indonesia. Merdeka.com mencoba merangkum beberapa perusahaan yang tengah membangun gedung tertinggi. Berikut paparannya.
Pertamina Energy Tower
Pertamina, yang ingin membuat markas baru di kawasan Epicentrum. Gedung yang dinamakan Pertamina Energy Tower ini akan memiliki tinggi sekitar 555 meter.
Gedung yang akan menjadi markas baru Pertamina ini akan terdiri dari 99 lantai dan berdiri di atas lahan seluas 7 hektar. Pertamina Energy Tower disebut-sebut akan menjadi gedung tertinggi ketiga di dunia.
Pertamina menghabiskan dana USD 850 juta atau sekitar Rp 8 triliun untuk pembangunan gedung tersebut. Pembangunan proyek yang dikerjakan oleh kontraktor yang juga memegang pembangunan gedung tertinggi di dunia, Burj al Khlifa ini ditargetkan rampung pada 2020.
Signature Tower
Tomy Winata sudah lama berencana membuat sebuah gedung tertinggi di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, dia berambisi menjadikan gedung ini sebagai yang tertinggi nomor 5 di dunia.
Tomy disebut-sebut akan membangun gedung Signature Tower di kawasan bisnis ibu kota yakni SCBD. Diperkirakan, untuk membangun gedung ini, Tomy harus menggelontorkan dana USD 1 miliar atau sekitar Rp 9 triliun. Tinggi Signature Tower diprediksi mencapai 638 meter yang terdiri dari 111 lantai.
Hilton Worldwide
Perusahaan pengelola hotel internasional, Hilton Worldwide akan membangun hotel tertinggi di Indonesia. Hotel ini diklaim menjadi properti termewah kedua dari Waldorf Astoria, yang berada di bawah naungan Hilton.
Hilton Worldwide akan membangun hotel tertinggi di Indonesia, sekitar 300 meter. Penginapan 181 kamar tersebut bakal dilengkapi oleh ruang pertemuan, sarana olahraga, restoran, dan pusat bisnis.
Direktur Utama PT Putragaya Wahana Alvin Gozali selaku pengembang, mengatakan hotel ini dibangun di atas lahan seluas 5,2 hektar di kawasan superblok Thamrin-Nine, Jakarta.
"Indikasi investasi dari Hilton langsung sebesar USD 400.000 per kunci," ujar Direktur Utama PT Putragaya Wahana Alvin Gozali di Jakarta, Rabu (19/3).
Berdasarkan perhitungan maka total investasi mencapai USD 72,4 juta atau setara Rp 819,1 miliar. Direktur Utama Putragaya Wahana Alvin Gozali menyambut baik kerja sama pembangunan hotel ini. Menurut dia, hal ini dapat menambah catatan kredibilitas Putrajaya dalam pembangunan fasilitas mewah di Indonesia.
"Sebagai pengembang real estate, kami bersemangat untuk menyambut salah satu merek hotel yang paling mewah dan prestisius untuk hadir di Ibukota Indonesia," ungkap dia.
Sinarmas Tower
PT Sinarmas MSIG Life Tbk tengah merampungkan tahap akhir pembangunan gedung setinggi 245 meter. Gedung bernama Sinarmas MSIG Tower itu memiliki 47 lantai dan akan dioperasikan pada Januari 2015.
Presiden Direktur Sinarmas Johnson Chai mengatakan pembangunan gedung ini menelan dana sebesar Rp 1,5 triliun. Pembangunan memakan waktu sekitar 3 tahun, dimulai sejak 2012.
"Meskipun baru akan dibuka pada awal 2015 nanti, okupansinya telah mencapai 75 persen dari seluruh area kantor yang disewakan," ujar Johnson di lokasi pembangunan Sinarmas MSIG Tower, Jakarta, Senin (14/4).
Gedung ini dibangun di atas lahan seluas 700 meter persegi di Sudirman Central Business District. Gedung ini memiliki 47 lantai dengan ketinggian mencapai 245 meter.
Johnson menerangkan, gedung ini akan dipakai oleh dua perusahaan grup Sinarmas, PT Sinarmas MSIG Life Tbk dan PT Smart Tbk. Namun demikian, terang Johnson, Sinarmas tetap membuka peluang bagi pihak lain untuk dapat berkantor di gedung ini dengan cara sewa.
(mdk/noe)