40.282 Barang Elektronik Asal China Senilai Rp6,7 Miliar Dimusnahkan
Pengetatan impor juga dilakukan berbagai negara demi melindungi industri dalam negeri.
Pengetatan impor juga dilakukan berbagai negara demi melindungi industri dalam negeri.
40.282 Barang Elektronik Asal China Senilai Rp6,7 Miliar Dimusnahkan
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) memusnahkan 40.282 barang elektronik impor dari China.
- Ratusan Produsen Mesin dan Elektronik China Jajaki Peluang Pasar Indonesia
- Buruh Kendaraan Listrik China "Dipaksa" Terima Upah Murah, Penyebabnya karena Ini
- Perusahaan China Gelontorkan Investasi Nyaris Rp2 Triliun untuk Bangun Pabrik Motor Listrik di Kendal
- Aturan Baru soal Impor Barang Elektronik Perkuat Industri Dalam Negeri, Begini Penjelasan Isinya
Nilai dari keseluruhan barang tersebut ditaksir mencapai Rp6,7 miliar.
Pemusnahan ini karena barang tersebut tidak memenuhi standar nasional Indonesia (SNI), kesehatan, keselamatan dan lingkungan hidup (K3L) dan buku manual dan kartu garansi (MKG).
"Nah hari ini kita temukan di sini apa ini hah? Bayangin 40.282 pcs dengan nilai Rp6,7 miliar ini nilai masuk nilai beli kalau nilai jual beli lebih lagi ya. Sembilan jenis elektronik gitu yang tidak memenuhi SNI, K3L dan MKG ya oleh karena itu ini harus kita tertibkan," kata Zulhas di Serang, Banten, Kamis (6/6).
Zulhas mengatakan pembatasan perdagangan meningkat empat kali lipat.
Dalam kunjungan APEC, ia menyebutkan bahwa saat ini semua negara melindungi industri dalam negerinya.
Sebab itu, dia tidak mau industri Indonesia dibanjiri dengan barang-barang impor yang tidak memenuhi standar ketentuan.
Oleh karena itu, untuk menjadi negara maju pada Indonesia emas 2045 dan ingin memiliki penghasilan USD20.000 per kapita, dibutuhkan pengetatan agar industri di Indonesia tetap terjaga.
"Nah kita ingin juga negara maju. Kita ingin punya penghasilan USD20.000 income perkapita, kita juga ingin anak-anak kita sekolah bagus pakaian bagus, rumah bagus kan begitu kita juga ingin masyarakat kita sejahtera ya cukup gizi, sandang, pangan papan semuanya gitu," tegas dia.
Untuk menertibkan para importir, pihaknya akan melakukan pengecekan setiap bulannya. Sehingga tidak ada lagi barang dari China yang bisa merusak pasar di Indonesia.
Menurutnya jika para importir mengikuti prosedur dan ketentuannya, itu diperbolehkan.
"Nah itulah dalam rangka itu saya setiap bulan akan melakukan jangan main-main ya yang tidak beres yang tidak benar. Kalau modelnya silakan tapi memenuhi aturan kalau ada juga yang kena pajak ada yang kena apa namanya itu bea masuk dan lain-lain silakan penuhi," tegas Zulhas.
"Tapi kalau melanggar aturan kami setiap bulan PKTN akan melakukan cek pasar yang tidak bersama dengan mitra kami di mana-mana tahu cepat namanya jadi jangan main-main gitu kalau mau dagang silakan tapi kalau melanggar aturan pasti kami temukan dan kami basmi," sambung dia.