80 Persen Lulusan Pendidikan Vokasi Kelautan dan Perikanan Diterima Bekerja di Industri
Kurikulum pendidikan Vokasi KP jenjang sekolah menengah maupun pendidikan perguruan tinggi telah mengadopsi program Kampus Merdeka.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) berkomitmen untuk menciptakan SDM unggul di sektor kelautan. Salah satunya dengan terus meningkatkan kualitas pendidikan Vokasi KP.
- Jumlah Masyarakat Kelas Menengah Turun dari 57,3 Juta Menjadi 47,8 Juta Orang, Turun Jadi Masyarakat Miskin?
- Kelas Menengah Diperkuat dengan Diberi Insentif, Pemerintah Incar Peningkatan Pajak
- Jurusan IPA IPS dan Bahasa Dihapus di SMA, Ini Penjelasan Kemendikbud
- Sekolah Dasar di Kulon Progo Ini Ternyata Usianya Sudah Ratusan Tahun, Jadi Saksi Perjuangan Bangsa
Kepala BPPSDM KP I Nyoman Radiarta menyebut kurikulum pendidikan Vokasi KP jenjang sekolah menengah maupun pendidikan perguruan tinggi telah mengadopsi program Kampus Merdeka. Melalui program tersebut lulusan pendidikan Vokasi KP diklaim sesuai kebutuhan dunia kerja.
"Jadi, kami di Kementerian Perikanan coba mengadopsi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka," kata Nyoman dalam acara Lulusan Vokasi KKP Unggul di Kementerian KKP, Jakarta, Selasa (16/7).
Melalui program tersebut, kegiatan pembelajaran Pendidikan Vokasi KP lebih banyak menitikberatkan pada praktik ketimbang teori untuk kebutuhan industri. Rinciannya, sekitar 20 persen pembelajaran dilakukan secara teori dan sisanya praktik.
"Kita mencoba membuat kurikulum yang basisnya pada industri untuk link and match, jadi proporsional itu teoritical bisa sampai 20 persen, sisanya 80 persen belajar vokasi atau praktikum baik di masyarakat maupun magang di dunia industri," bebernya.
Hasilnya, rata-rata serapan pasar kerja untuk pendidikan menengah Vokasi KP mencapai hingga 80 persen. Sedangkan, serapan pasar kerja rata-rata untuk satuan pendidikan tinggi sekitar 73 persen sampai 74 persen.
Saat ini, total jumlah peserta didik sekolah vokasi KP mencapai 7.516 orang. Jumlah ini tersebar di 11 perguruan tinggi dan 5 sekolah menengah.
"Jadi, kami memiliki 11 satuan pendidikan tinggi dan 5 satuan pendidikan menengah," ucap Nyoman.
Dia menyebut, peserta didik pendidikan Vokasi KKP diprioritaskan untuk anak dari nelayan, pembudidaya, penambak garam, pemasar hingga pengolah hasil perikanan.
Sedangkan, jumlah penerimaan peserta sekolah vokasi KP mencapai 2.362 orang per tahun. Adapun, program studi yang tersedia meliputi teknologi penangkapan, teknologi budidaya perikanan, teknologi kelautan, penyuluh perikanan, teknologi pengelolaan sumber daya pesisir, teknologi pengolahan hasil perikanan, konservasi dan wisata bahari.