AHY Bocorkan Progres Terbaru Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Pemerintah telah menyuarakan kepada publik global soal rencana proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kembali buka suara terkait kelanjutan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya di era pemerintahan saat ini.
AHY menilai Kereta Cepat Jakarta-Surabaya merupakan proyek berskala besar. Sehingga inisiasi awal pembangunannya harus dilakukan secara matang dan cermat.
- Dikeluarkan dari PSN, Proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya Tak Jadi Dibangun Prabowo?
- Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dicoret dari Proyek Prioritas, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat?
- Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dihapus dari PSN, KCIC Beri Tanggapan Begini
- Pemerintah Ingin Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Waktu Tempuh Cuma 2 Jam
"Masih kita hitung, masih kita pelajari. Ini proyek yang besar, harus benar-benar menghitung dengan cermat. Kami akan melibatkan banyak pihak stakeholders untuk bisa membuat perencanaan yang matang," ujar AHY di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, dikutip Rabu (25/12).
Ditemui terpisah, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyampaikan, sejauh ini proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya masih dalam ranah pembahasan. Ia pun belum bisa memastikan, kapan pembangunan proyek transportasi super besar itu akan dimulai.
"kita masih pra studi ya, semuanya masih dibahas oleh semua stakeholder," kata Dwiyana.
Meski baru sebatas pembahasan, pemerintah telah menyuarakan kepada publik global soal rencana proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pun telah menawarkan proyek tersebut kepada Asian Infrastructure and Investment Bank (AIIB).
Selain kereta cepat, Airlangga juga menawarkan proyek tembok laut raksasa atau Giant Sea Wall di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Jawa, konektivitas di bagian selatan Pulau Jawa, hingga beberapa proyek transisi energi, untuk mendapat dukungan pembiayaan dari AIIB.
"Konektivitas di selatan Pulau Jawa menawarkan peluang ekonomi baru yang perlu mendapat perhatian," ungkap Airlangga beberapa waktu lalu