AirAsia QZ8501 jatuh, Airbus klaim prioritaskan keselamatan
Airbus sebagai produsen pesawat yang digunakan AirAsia Indonesia telah menerima informasi kepastian kecelakaan AirAsia.
Pesawat AirAsia Indonesia nomor penerbangan QZ 8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak sejak Minggu (28/10) akhirnya dipastikan jatuh di perairan selat Kalimantan. Tim SAR mulai mengevakuasi jenazah penumpang pesawat tersebut.
Airbus sebagai produsen pesawat yang digunakan AirAsia Indonesia telah menerima informasi kepastian kecelakaan penerbangan QZ 8501. Dalam situs resmi Airbus, seluruh manajemen dan staf Airbus menyampaikan rasa duka cita kepada keluarga semua pihak atas musibah tersebut.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
Sesuai konvensi internasional, investigasi resmi terhadap kecelakaan tersebut dipimpin oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), yang juga didukung oleh lembaga-lembaga keselamatan internasional lain yang terkait. Termasuk di antaranya otoritas investigasi keselamatan Prancis BEA, yang merupakan lembaga terakreditasi yang mewakili negara tempat pesawat tersebut dirancang dan diproduksi.
Airbus menjamin tetap mengedepankan dan berkomitmen pada faktor keselamatan penumpang dalam pembuatan pesawat.
"Dengan menempatkan keselamatan pada prioritas tertinggi, Airbus menegaskan kembali komitmen penuhnya untuk memberikan semua bantuan teknis yang diperlukan kepada para otoritas investigasi agar dapat menemukan penyebab tragedi ini," demikian pernyataan Airbus dikutip dari website resminya, Selasa (30/12).
(mdk/noe)