Anda ogah seperti katak dalam tempurung? Ini saran Menristek-Dikti
Belajar ke luar negeri.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir meyakini belajar ke luar negeri menyimpan banyak keuntungan untuk pelajar Indonesia. Di antaranya, membuka wawasan.
"Supaya kita tidak seperti katak di dalam tempurung. Merasa besar tapi ternyata dari luar lho ternyata seperti ini," kata Muhammad Nasir saat rapat kerja nasional kementeriannya, Jakarta, Kamis (26/2).
-
Siapa yang menginspirasi dengan semangatnya mengajar ngaji? Meski berada dalam keterbatasan, semangatnya berbagi ilmu agama kepada anak-anak benar-benar menginspirasi. Syarif, menjadi contoh sosok yang kuat menjalani kehidupan meski fisiknya berbeda dari kebanyakan.
-
Apa saja kata-kata motivasi yang cocok untuk menjadi penyemangat calon siswa? Berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang 40 kata-kata casis yang bikin semangat dalam menggapai cita-cita.
-
Siapa yang menjadi pendakwah muda inspiratif? Jeffry Al-Buchori memiliki nama populer Uje, adalah seorang pendakwah atau ustad yang tampil dengan mengemas bahasa dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda.
-
Apa yang membuat kata-kata motivasi pendidikan begitu istimewa? "Kata-kata motivasi dalam dunia pendidikan bukan sekadar rangkaian huruf yang menyusun kalimat-kalimat indah. Mereka adalah sumber semangat, kebijaksanaan, dan inspirasi yang mampu mengubah arah perjalanan pendidikan seseorang."
-
Siapa yang merasakan manfaat dari kata-kata motivasi pendidikan? "Orang bijak belajar ketika mereka bisa. Orang bodoh belajar ketika mereka terpaksa."
-
Siapa saja yang bisa memberikan kata-kata motivasi belajar? Berikut ini merdeka.com merangkum 50 kata-kata motivasi belajar yang ampuh untuk meningkatkan motivasi belajar anak.
Selain itu, ada keuntungan lain. Selepas menuntut ilmu di negeri orang, menurut Nasir, pelajar Indonesia bisa mengimplementasikan keahlian didapat untuk membangun Tanah Air.
"Dia bisa menstransfer ilmunya ke dalam negeri. Nanti yang ada seperti itu di luar sana akan dikembangkan di dalam negeri," tutur mantan rektor Universitas Diponegoro, Semarang.
Diakui Nasir, sudah banyak pelajar Indonesia menuntut ilmu ke luar negeri. Namun, itu bukan berarti perguruan tinggi di Tanah Air kian terpinggirkan.
"Bukannya tidak diminati," katanya. "Orang itu biasanya kalau (sekolah) di luar negeri bisa mengkomparasikan sebuah negara yang sudah masuk kelas dunia kondisinya seperti apa."