Antisipasi Lonjakan Penumpang KA Bandara, Adi Soemarmo Bangun Terminal Baru
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Abdullah Usman mengatakan, pembangunan terminal baru tersebut untuk mengantisipasi lonjakan penumpang jika kereta bandara dioperasikan. Terminal baru tersebut juga terintegrasi dengan Stasiun Bandara yang sudah selesai dibangun.
PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo tengah membangun terminal baru. Bangunan seluas 13.000 meter persegi tersebut diprediksi bisa menampung 22.000 penumpang dalam sehari. Jika sudah jadi, bangunan tersebut akan difungsikan sebagai terminal keberangkatan. Sedangkan terminal lama akan difungsikan sebagai ruang kedatangan.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Abdullah Usman mengatakan, pembangunan terminal baru tersebut untuk mengantisipasi lonjakan penumpang jika kereta bandara dioperasikan. Terminal baru tersebut juga terintegrasi dengan Stasiun Bandara yang sudah selesai dibangun.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Apa yang diangkut menggunakan Jalur Kereta Api Solo-Boyolali? Di sisi lain jalur ini juga digunakan untuk layanan kereta api penumpang. Selain diperpanjang, jalur kereta api ini juga mengalami perubahan rute.
-
Kapan Jalur Kereta Api Solo-Boyolali ditutup sebagai jalur kereta api umum? Pada tanggal 1 Agustus 1973, Perusahaan Jawatan Kereta Api menutup jalur tersebut sebagai jalur kereta api umum.
-
Apa arti dari huruf D pada pelat nomor kendaraan di Bandung? Dari pasukan Batalyon D Inggris inilah asal muasal huruf Pelat nomor D pada kendaraan di Bandung dan sekitarnya bermula.
-
Di mana kecelakaan kereta api di Bandung itu terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Apa yang terjadi pada kereta api dari Surabaya di Rancaekek, Bandung? Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul. Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan.
"Ini progresnya sudah 82 persen. Saya yakin, begitu kereta api bandara beroperasi September, itu flight kami nambah, penumpangnya pasti akan nambah. Sehingga kami siapkan terminal yang terintegrasi langsung dengan Stasiun KA. Jadi penumpang berangkat maupun pulang, mau naik kereta api, langsung ke pesawat bisa, atau hanya naik kereta api bisa," ujar Usman saat ditemui merdeka.com di kantornya, Jumat (10/5).
Usman menambahkan, pembangunan terminal baru tersebut mendesak dilakukan. Mengingat penerbangan umrah di bandara tersebut sudah melebihi kapasitas. Sehingga ruang kedatangan bisa menampung jemaah umrah.
"Terminal baru tinggal finishing saja. Ini segera kami jual untuk tenant-tenantnya. Sementara akan kami jual 7 dulu dari 38 space yang ada. Kalau memang kebutuhannya kurang, kami lepas semua," katanya.
Usman menambahkan, terminal baru tersebut akan dioperasikan mulai akhir Juni 2019. Menurut rencana, terminal baru akan dilengkapi dengan 26 loket check-in. Lebih banyak saat ini yang hanya 18 loket.
Selain terminal baru, PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo juga memperpanjang landasan pacu atau runway. Yakni dari yang ada saat ini, 2.600 meter menjadi 3.000 meter. Dengan panjang tersebut pesawat yang lebih besar bisa mendarat dan terbang dari Adi Soemarmo.
Baca juga:
KA Bandara Solo Batal Beroperasi Awal Juli 2019
Ada Promo, Naik Kereta Bandara Baru Yogyakarta Cukup Bayar Rp15.000
Progres Pembangunan 79 Persen, KA Bandara Solo Beroperasi Awal Juli
Ada Proyek KA Bandara, Pintu Masuk Adi Soemarmo Dipindahkan
Dukung KA Bandara, Stasiun Solo Balapan Akan Ditata Ulang
Intip Penampilan Stasiun Kereta Bandara Adi Soemarmo