Aplikasi Bank Genetic Ikan Jadi Solusi Menjaga Keanekaragaman Hayati Indonesia
Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Joni Hariadi memaparkan bahwa ada beberapa spesies ikan yang menarik, tapi selama ini tidak bisa dibuktikan klaim kepemilikannya. Padahal, salah satu darah spesies bisa dibandrol harga hingga Rp200 juta untuk keperluan medis.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan Bank Gen Ikan Indonesia (Indonesia Fish Gene Bank) bersama Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BDRSM). Aplikasi ini dibuat agar Indonesia lebih mudah mengakui spesies ikan yang ada di maritim Indonesia sesuai dengan badan hukum.
Aplikasi Bank Genetic Ikan diluncurkan pada Jumat (7/8) dan sudah bisa diakses melalui aplikasi Android dan website. Namun, aplikasi tersebut masih berbentuk beta dan perlu melalui tahap penyempurnaan.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Kapan Domba Batur resmi diakui oleh Kementerian Pertanian? Persilangan ini kemudian menghasilkan galur baru yang diakui secara resmi oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2011.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan? Pemprov DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Joni Hariadi memaparkan bahwa ada beberapa spesies ikan yang menarik, tapi selama ini tidak bisa dibuktikan klaim kepemilikannya. Padahal, salah satu darah spesies bisa dibandrol harga hingga Rp200 juta untuk keperluan medis.
"Kita nggak punya data untuk dibagikan sebagai bukti kalau itu (spesies) milik Indonesia. Ketika ditangkap, Indonesia tidak bisa langsung klaim hal tersebut milik siapa," ujar Joni.
Database yang dimiliki oleh Aplikasi Bank Genetic Ikan ini diharapkan menjadi sebuah essential innovation untuk menjaga keanekaragaman hayati kita serta bagaimana menjamin potensi sumber daya hayati bisa berkelanjutan.
Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan datanya memakai metode ATM (Ambil, Tiru dan Modifikasi). "Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, tapi dikerjakan bersama karena berbentuk seperti Wikipedia atau public participation," tutur Joni.
Sehingga, nantinya akan ada tim verifikasi yang bertugas untuk melihat spesies yang didaftarkan masyarakat, dikelompokkan genusnya, sampai akhirnya dimasukkan ke dalam daftar kekayaan sumber hayati Indonesia.
Reporter Magang: Theniarti Ailin