Hasil Persilangan Antara Domba Lokal dengan Domba Eropa, Ini Fakta Unik Domba Batur dari Banjarnegara
Domba Batur merupakan domba khas yang berasal dari Banjarnegara. Domba unik ini merupakan hasil persilangan antara domba Eropa dengan domba lokal.
Domba Batur merupakan domba khas yang berasal dari Kecamatan Batur, Banjarnegara. Domba itu pertumbuhannya cukup cepat, sehingga sangat menguntungkan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Keberadaan Domba Batur memiliki sejarah yang panjang. Pada tahun 1970, para petani lokal melakukan persilangan antara domba merino yang berasal dari Eropa dengan domba ekor tipis yang merupakan domba lokal Indonesia.
-
Apa ciri khas fisik Domba Garut? Dilansir dari berbagai sumber, Domba Garut memiliki ciri khas yang terletak pada bentuk kuping dan ekor domba yang kombinasi antara kuping rumpung atau ngadaun hiris dengan ekor ngabuntut beurit atau ngabuntut bagong.
-
Kapan domba Garut sudah ada? Jika dilihat dari tahun pembuatan Candi Sewu di Prambanan ini, keberadaan domba Garut sudah ada sejak abad ke-7 atau sekitar tahun 600-an.
-
Kenapa Domba Garut diadu? Bermula dari sifat-sifat inilah, para penggembala mendapatkan ide untuk mengadukan domba peliharaannya dengan domba angonan anak gembala lain.
-
Domba Garut apa di Candi Prambanan? Salah satu candi di kompleks bangunan bersejarah Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tergambar relief dua ekor domba Garut.
-
Kenapa domba Garut diukir? Jadi kalau pohon kalpataru itu kan menggambarkan hutan ya, itu kenapa di sini terdapat hewan hewan seperti kelinci, domba dan lain-lain.
-
Bagaimana cara membedakan daging domba dengan kambing? Seringkali masyarakat keliru membedakan antara kambing dengan domba. Ternyata kedua hewan ini memiliki sejumlah perbedaan terutama di karakter dagingnya. Daging domba tidak berbau prengus seperti kambing pada umumnya.
Persilangan ini kemudian menghasilkan galur baru yang diakui secara resmi oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2011. Galur baru inilah yang kemudian dinamai Domba Batur.
Lantas apa yang membuat Domba Batur berbeda dengan domba-domba lainnya? Berikut selengkapnya:
Keunikan Morfologi
Mengutip situs Indonesia.go.id, salah satu daya tarik Domba Batur adalah morfologinya yang unik. Domba itu punya tubuh berbentuk segi empat dan bulat. Bobotnya juga jauh lebih besar dibandingkan dengan domba lainnya.
Pejantan Domba Batur yang berusia dua tahun beratnya bisa mencapai lebih dari 100 kilogram. Sementara untuk domba betina di usia yang sama beratnya mencapai 80 kilogram. Sebagai perbandingan, domba lokal biasanya memiliki bobot 60 kilogram untuk pejantan dan 40 kilogram untuk betina.
Selain ukurannya yang besar, Domba Batur juga dikenal karena bulunya yang tumbuh di seluruh tubuh, termasuk di muka dan kaki. Bulu-bulu itu bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan.
Punya Potensi Ekonomi yang Tinggi
Domba Batur juga memiliki keunggulan antara lain memiliki daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan sehingga cocok dipelihara pada daerah bercuaca dingin. Hewan tersebut juga mudah digemukkan dan dikembangbiakan. Selain itu tekstur dagingnya lebih empuk dan kadar lemaknya lebih rendah. Kotorannya juga bisa dimanfaatkan untuk pupuk dan diolah menjadi biogas.
Potensi ekonomi yang tinggi itu menjadi perhatian Pemkab Banjarnegara. Mereka membentuk unit penugasan khusus yang menangani pembibitan Domba Batur.
“Keberadaannya sangat strategis untuk pelestarian Domba Batur. Melalui unit ini, diharapkan pengamanan plasma nutfah dan pengembangan inseminasi buatan bisa berjalan,” ujar salah satu peternak Domba Batur, Panut Sambodo, dikutip dari Jatengprov.go.id.
Festival Domba Batur
Gelaran Dieng Culture Festival (DCF) tahun 2024 menyajikan satu gelaran yang baru diadakan pertama kali, yaitu Festival Domba Batur. Acara yang digelar pada 23-25 Agustus 2024 itu berhasil menjadi daya tarik pengunjung.
Dalam acara tersebut, para petani lokal Domba Batur memamerkan domba-domba terbaik yang mereka miliki. Pengunjung juga diberi kesempatan untuk lebih mengenal Domba Batur melalui sesi informasi dan pameran produk-produk kerajinan yang terbuat dari bulu domba tersebut.
“Domba Batur adalah bagian dari identitas kami di Banjarnegara. Melalui festival ini kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas sekaligus mendukung pariwisata di Dieng,” kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Firman Sapta Ady.