Ada Ukiran Domba Garut di Candi Prambanan, Begini Faktanya
Ditemukannya relief dua hewan domba Garut ini disebut berhasil mematahkan klaim Belanda. Begini faktanya.
Ditemukannya relief dua hewan domba Garut ini disebut berhasil mematahkan klaim Belanda. Begini faktanya.
Ada Ukiran Domba Garut di Candi Prambanan, Begini Faktanya
Salah satu candi di kompleks bangunan bersejarah Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tergambar relief dua ekor domba Garut. Keduanya tergambar jelas, di sisi luar bangunan Candi Sewu dan memantik rasa penasaran.
-
Apa ciri khas fisik Domba Garut? Dilansir dari berbagai sumber, Domba Garut memiliki ciri khas yang terletak pada bentuk kuping dan ekor domba yang kombinasi antara kuping rumpung atau ngadaun hiris dengan ekor ngabuntut beurit atau ngabuntut bagong.
-
Dimana relief Domba Garut di Candi Sewu? Salah satu bukti konkretnya terletak pada pahatan dua Domba Garut di relief Candi Sewu yang berada di kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta.
-
Kenapa Candi Prambanan terkenal? Prambanan juga terkenal dengan pertunjukan sendratari Ramayana yang diselenggarakan di sekitar kompleks candi.
-
Kenapa Domba Garut diadu? Bermula dari sifat-sifat inilah, para penggembala mendapatkan ide untuk mengadukan domba peliharaannya dengan domba angonan anak gembala lain.
-
Dimana letak Candi Prambanan? Kompleks candi ini terletak di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semaranag, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Apa yang didedikasikan untuk Candi Prambanan? Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.
Mengutip YouTube Garut Turunan Kidul, domba Garut tersebut terlihat diukir di dinding batu dengan posisi saling berhadapan di depan pohon kalpataru.
Cirinya juga jelas, dengan tanduk besar yang memanjang dan melingkar sebagai identitas utama dari domba Garut.
Usut punya usut, relief ini mematahkan klaim Belanda yang menyebut bahwa domba Garut bukan hewan asli Indonesia. Simak faktanya.
Tersembunyi di antara bangunan candi
Untuk mencari keberadaan relief dua ekor domba Garut ini diperlukan effort tersendiri lantaran keberadaannya yang tersembunyi.
Ini karena banyaknya candi yang berdiri di sana, dengan berbagai relief dan motif hewan tumbuhan dan kehidupan sosial.
Berdasarkan informasi di laman kebudayaa.kemdikbud.go.id, jumlah candi di kompleks Prambanan terhitung ada 18 unit, dengan 8 candi utama, 8 candi kecil inti dan 2 candi perwara.
“Jadi kalau pohon kalpataru itu kan menggambarkan hutan ya, itu kenapa di sini terdapat hewan hewan seperti kelinci, domba dan lain-lain. Kalau nggak dicari, ini nggak bakal ditemukan,” kata guide di Candi Prambanan, Harry.
Sudah ada sejak abad ke-8 masehi
Jika dilihat dari tahun pembuatan Candi Sewu di Prambanan ini, keberadaan domba Garut sudah ada sejak abad ke-7 atau sekitar tahun 600-an.
Mengutip laman resmi Candi Prambanan, saat itu di nusantara memasuki era kerajaan Hindu Buddha yang tengah menguasai Indonesia.
Candi ini turut menggambarkan kehidupan masyarakat pada era tersebut yang masih dekat dengan alam, termasuk menggambarkan bentuk toleransi antar sesama.
Buktikan bahwa domba Garut asli Indonesia
Mengutip unpad.ac.id, terukirnya hewan tersebut di relief kompleks Candi Sewu, Prambanan, Klaten ini bisa jadi bukti yang kuat bahwa domba Garut merupakan hewan asli Indonesia dan bukan campur tangan Belanda.
Menurut Dosen Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran yang juga peneliti domba garut Dr. Ir. Denie Heriyadi, zaman itu terjadi pertukaran komoditas terbaik antar dua kerajaan yakni Mataram dan kerajaan Sunda.
Dia juga mengatakan bahwa ukirannya sangat sesuai dengan ciri asli domba Garut, yakni telinga yang melingkar ke bawah (rumpung) dan buntut yang berbentuk mirip tikut (ngabeurit).
Bukan didatangkan Belanda
Ditemukannya relief dua domba Garut di sana juga menjadi bukti autentik bahwa domba ini bukan merupakan hewan campuran yang mulanya didatangkan oleh Belanda.
Ini karena keberadaan candi yang di mana terdapat hewan domba di masa itu waktunya sangat jauh, sebelum datangnya bangsa Eropa untuk menjajah Indonesia.
Domba Garut juga kini memperkaya khazanah bahasa Indonesia karena istilah tersebut mulanya datang dari tatar Sunda.