Aturan IMEI Buat Saham Trikomsel Kena Suspensi
Suspensi dilakukan karena harga saham emiten yang bergerak pada penyedia produk dan layanan telekomunikasi seluler di indonesia ini naik 24,56 persen dari Rp 342 per unit pada penutupan perdagangan 12 Juli 2019 menjadi Rp 426 per unit pada 16 Juli 2019.
Perdagangan saham PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) kembali dihentikan sementara (suspensi) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pembukaan perdagangan Rabu (17/7).
Suspensi dilakukan karena harga saham emiten yang bergerak pada penyedia produk dan layanan telekomunikasi seluler di indonesia ini naik 24,56 persen dari Rp342 per unit pada penutupan perdagangan 12 Juli 2019 menjadi Rp426 per unit pada 16 Juli 2019.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa saja yang memegang saham PT Berau Coal Energy Tbk? Saat ini, PT Berau Coal Energy Tbk menguasai 90 persen saham perusahaan dan 10 persen dimiliki oleh Sojitz Coorporation.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
Direktur Trikomsel Jason Aleksander Kardachi menuturkan, pihaknya masih belum mengetahui secara persis mengapa saham mereka meningkat tajam secara tiba-tiba. Namun, dia menduga kenaikan tajam itu didorong oleh langkah pemerintah yang akan membuat regulasi tentang IMEI untuk ponsel yang beredar di Indonesia.
"Kami melihat mungkin karena adanya ekspektasi dari masyarakat mengenai peraturan IMEI ini. Kami masih belum tahu peraturan tersebut seperti apa, dan sampai saat ini kami masih mengkaji dampaknya akan seperti apa," paparnya dalam Public Expose di BEI, Kamis (18/7).
Jason menjelaskan, hingga saat ini peraturan IMEI memang belum direalisasikan, oleh sebab itu pihaknya masih akan mengkaji terkait pengimplementasian regulasi IMEI tersebut. "Kami belum bisa evaluasi secara realitas dampaknya seperti apa. Kami masih harus mengkaji setelah itu keluar, apa sebenarnya isi dari peraturan tersebut dan kapan aturan itu akan keluar," terangnya.
Sebagai informasi, saham TRIO tak hanya sekali ini saja disuspensi. Sebelumnya, pada 15 Juli 2019, BEI menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham TRIO di seluruh pasar. Saham TRIO disuspensi setelah harganya melonjak 584 persen, dari Rp50 per lembar saham pada penutupan transaksi 1 Juli 2019 menjadi Rp342 per unit pada 12 Juli 2019.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Saham BEI Lidia M. Panjaitan, dalam keterbukaan informasi di BEI, Rabu (17/7) menjelaskan pembukaan suspensi saham TRIO akan dilakukan sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Laju IHSG Diramal Bakal Melemah Terbatas
Bakal Delisting, Saham SCBD Kena Suspensi BEI
Tunggu Penetapan Suku Bunga BI, IHSG Diprediksi Bergerak Melemah
Usai IPO, MNC Vision Networks Akuisisi 60 Persen Saham K-Vision
IHSG Berpeluang Menguat, Pertimbangkan Saham Perusahaan Ini
PT Softex Indonesia Jajaki Peluang IPO, Incar Pendanaan Rp7 Triliun