Bappebti Beberkan Tantangan Dihadapi Industri Kripto Meski Transaksi Sudah Tembus Rp211 Triliun
Tirta melihat, tantangan tersebut menjadi tanggung jawab bersama khususnya pemerintah agar bisa mengatur terkait dengan penggunaan blockchain ini.
Di balik peningkatan tersebut, ternyata masih banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh semua pihak terkait edukasi hingga regulasi.
Bappebti Beberkan Tantangan Dihadapi Industri Kripto Meski Transaksi Sudah Tembus Rp211 Triliun
Bappebti Beberkan Tantangan Dihadapi Industri Kripto Meski Transaksi Sudah Tembus Rp211 Triliun
- Bappebti Resmi Beri Izin Tokocrypto Jadi Pedagang Fisik Aset Kripto
- Data Bappebti: Transaksi Aset Kripto Tembus Rp344 Triliun Hingga Juli 2024, jumlah Investor 20,5 Juta
- Transaksi Kripto Tembus Rp211 Triliun, Diprediksi Bakal Jadi Teknologi Ekonomi Masa Depan
- Bappebti Siapkan 7 Langkah Mitigasi Hadapi Dinamika Perdagangan Aset Kripto
Investasi aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang cukp pesat. Mengutip data Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi (Bappebt), mencapai 20 juta investor kripto dengan total transaksi mencapai Rp211,1 triliun pada tahun 2024.
Di balik peningkatan tersebut, ternyata masih banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh semua pihak terkait edukasi hingga regulasi.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Bappebti, Tirta Karma Senjaya mengatakan, pihaknya dipercaya oleh pemerintah untuk meregulasi aset kripto menyoroti aspek yang masih menjadi tantangan industri.
"Pertama terkait ruang lingkup investasi kripto dari hulu ke hilirnya sangat luas, sehingga hal ini menjadi tantangan yang cukup besar untuk kami bisa meregulasi secara baik, namun juga tetap memberikan ruang eksplorasi dan inovasi bagi industri maupun pendukung ekosistemnya, serta memberikan keamanan dan kenyamanan investasi bagi para investor," ucap Tirta dikutip di Jakarta, Jumat (31/5).
Tirta melihat, tantangan tersebut menjadi tanggung jawab bersama khususnya pemerintah agar bisa mengatur terkait dengan penggunaan blockchain ini.
merdeka.com
"Karena kami yakin dari sisi hulu ini akan memberikan keuntungan besar bagi Indonesia jika dikembangkan lebih jauh lagi. Tentu saja kami akan menggandeng pemerintah dan kementerian lembaga terkait supaya bersama-sama membangun industri crypto dari hulu ke hilir,” katanya.
Hal ini dikataka Tirta dalam diskusi digelar PT Pintu Kemana Saja (Pintu) bersama dengan Bappebt dalam program Pop-In Podcast PINTU bertajuk, “Langkah Bappebti Kembangkan Pasar Crypto Indonesia”.
General Counsel Pintu, Malikulkusno Utomo (Dimas) menjabarkan tantangan yang dihadapi oleh industri kripto Indonesia dari sisi pedagang. Setidaknya, ada dua tantangan harus dihadapi.
“Tantangan pertama, senada dengan pernyataan dari Bappebti mengenai aturan dari hulu hingga hilir. Karena kita tahu investasi kripto bergerak sangat cepat dan dinamis dengan berbagai use cases yang muncul setiap harinya. Investasi perdagangan spot hanyalah salah satu produk, sementara banyak hal lain seperti Decentralized Finance (DeFi), NFT, Web3, dan produk crypto lainnya yang menjadi tantangan seluruh pihak,” kata Dimas.
Sedangkan tantangan kedua mengenai edukasi di tengah meningkatnya jumlah investor dalam waktu cepat. Pintu kata dia memiliki komitmen untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat yang sudah bisa dilihat dari berbagai kegiatan komunitas seperti webinar, roadshow ke berbagai kampus dan memanfaatkan berbagai platform seperti Pintu Academy.
"Namun kami justru melihat ada sarana lain untuk edukasi yaitu langsung mencoba berinvestasi kripto. Hal tersebut tidak hanya dapat mendorong penetrasi investor kripto Indonesia, namun menjadi bagian dari perjalanan self-learning investor itu sendiri bahwa terdapat berbagai risiko di dalam investasi kripto," katanya.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Coinvestasi kepada 1086 responden pada Desember 2023 sampai Januari 2024 yang dipublikasikan oleh Indonesia Crypto Network berjudul “Latest Survey: 5 User Behaviors of Indonesian Crypto Investor” mengungkapkan, dana alokasi masyarakat Indonesia untuk berinvestasi kripto sebesar 53 persen menghabiskan lebih dari Rp500.000