Beda dengan Menteri Susi, menperin dukung Indonesia impor garam
Menteri Saleh mengatakan impor garam tidak hanya dilakukan oleh Indonesia.
Menteri Perindustrian, Saleh Husin menyindir beberapa pihak yang dianggap selalu mempermasalahkan impor garam. Menurutnya, luasnya wilayah laut Indonesia tidak menjamin kemampuan produksi bahan baku garam industri.
"Bawa saja nih masing-masing 1 karung atau 5 karung laku tidak nih dijual di pasar? Petani kita itu belum cukup spesifikasinya untuk produksi garam industri," ujar Menteri Saleh di Cilegon, Banten, Jumat (12/2).
"Selama ini kalau dengar impor garam munculnya negatif, dan sementara laut kita segini luas belum bisa produksi garam industri ini karena kadar spesifikasinya beda," sambungnya.
Oleh karena itu, kata Menteri Saleh, dia meminta kepada semua pihak agar tidak memperkeruh permasalahan impor garam untuk industri. Sebab, negara lain yang memiliki wilayah laut yang luas juga melakukan hal yang sama seperti Indonesia.
"Kalau dibilang dasarnya laut itu tidak mungkin impor produk laut. Kayak Jepang, wilayah lautnya lebih luas dibanding negaranya tapi mereka masih impor," katanya.
Lebih lanjut, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan pemerintah seharusnya tidak memaksakan hal yang belum semestinya dilakukan. "Ini Impor garamnya dari Australia, Australia dikasih berkah garam sama alamnya, kalau kita kan batu baranya," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan keuntungan besar pengimpor garam membuat praktik ini sulit dihilangkan. Di sisi lain, impor garam juga menghancurkan hidup petani lokal.
"Aturan sudah sangat jelas, impor dilarang satu bulan sebelum panen dan dua bulan setelah panen. Tapi karena impor hitungannya lebih enak, apalagi untungnya 200 persen. Kaya jual narkoba, jadi ketagihan mereka," terang Menteri Susi saat ditemui di Kantornya, Jakarta.
Dia menyayangkan Indonesia, negara dengan kawasan yang didominasi oleh lautan sebagai bahan baku garam, justru mendapatkan bumbu dapur itu dari impor.
"Kami semua menyadari Indonesia merupakan negara kepulauan, tapi jutaan ton garam justru impor," ungkapnya.
Untuk itu, Menteri Susi mengharapkan pengusaha tidak hanya memikirkan keuntungan. Pasalnya, kelanjutan hidup petani garam sangat bergantung kepada keuntungan dari harga pasar.
"Mari kita bangun ketahanan industri lokal sekaligus lindungi mata pencaharian petani kita," tutupnya.
Baca juga:
Dikendalikan kartel, industri garam nasional terancam mati
Harga anjlok Rp 200/kg, petani Cirebon timbun garam di pinggir jalan
Kekalahan Menteri Susi tak bisa cegah impor garam
Menteri Susi: Boleh impor garam, asal jangan bocor
Sistem kuota dihapus, pemerintah minta importir garam tak manja
Ditolak keras Menteri Susi, Kemendag ngotot impor garam
Menteri Saleh: Jangan punya persepsi impor garam itu haram
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Apa yang dimaksud dengan empon-empon? Empon-empon adalah istilah dalam bahasa Jawa yang merujuk pada akar dari berbagai jenis tanaman obat. Istilah ini juga biasanya digunakan untuk menyebut ramuan seduhan dari minuman hangat dengan bahan akar dan tanaman herbal.
-
Kapan promo KURMA berakhir? Nasabah dapat memanfaatkan promo ini hingga 30 April untuk 1.500 nasabah pertama.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang dicapai dari panen jagung di food estate Keerom? Presiden Jokowi mengatakan bahwa lahan tersebut baru pertama kali ditanami jagung, sehingga tak perlu berpikir hasilnya bakal tinggi. Namun ia tetap mengapresiasi hasil panen yang mencapai 7 ton per hektare.