Belanja Partai Politik di 2024 Bakal Dorong Konsumsi di Masyarakat
Dia menjelaskan, peningkatan konsumsi tersebut terjadi karena adanya pembiayaan yang keluar dari calon-calon kandidat dari partai politik yang mana mereka akan mempersiapkan diri untuk berkampanye.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani mengatakan tahun politik di 2024 akan meningkatkan konsumsi masyarakat Indonesia. Hal itu akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.
"Nah kalau politik itu cenderung justru kalau kita lihat banyak yang spending yang dilakukan oleh partai politik gitu ya, sehingga akan terjadi peningkatan paling tidak dari dana-dana yang dikeluarkan oleh partai politik ya maupun juga calon-calon yang mau jadi anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) gitu, ini juga akan meningkatkan justru konsumsi, jadi ada baiknya," ujar Aviliani dalam acara diskusi publik Bersama Ekonom Senior Indef, Jakarta, Kamis (2/3).
-
Apa tujuan utama dari politik menurut konteks ini? Politik adalah Alat untuk Mengatur Negara, Pahami Tujuannya Tanpa politik kehidupan di masyarakat tidak akan teratur dan sejahtera. Politik merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
-
Apa inti dari politik menurut penjelasan yang Anda berikan? Inti dari politik adalah manusia dan tatanan hidupnya.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Mengapa Partai Demokrat akan membahas arah politiknya? "Nah kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul setiap data dan fakta serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik,"
-
Apa itu koalisi dalam konteks politik? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen. Sementara, Andrew Heywood berpendapat koalisi adalah penggabungan sekelompok partai politik yang berkompetisi, secara bersama-sama memiliki persepsi tentang kepentingan, atau dalam menghadapi ancaman serta dalam penggalangan energi kolektif.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
Dia menjelaskan, peningkatan konsumsi tersebut terjadi karena adanya pembiayaan yang keluar dari calon-calon kandidat dari partai politik yang mana mereka akan mempersiapkan diri untuk berkampanye.
Namun, di sisi lain, sebagian orang juga ada yang masih khawatir untuk melakukan investasi menjelang tahun politik. Sebab, mereka meyakini, jika pergantian presiden tentu kebijakannya juga akan berubah.
Oleh karena itu, menurutnya visi misi seorang presiden tidak harus berbeda, tetapi justru melanjutkan program-program yang sudah ada, sehingga masyarakat tak perlu takut lagi untuk berinvestasi ketika memasuki tahun politik.
"Orang tuh takut investasi gitu ya, nah memang harus diyakinkan adalah policy itu harus berkesinambungan yang orang itu biasanya takut dalam investasi itu karena biasanya kalau sudah mulai ganti presiden itu kebijakannya juga berubah. Nah ini memang perlu penguatan, jadi seharusnya visi isi ini itu tidak selalu berbeda setiap presiden tapi bagaimana melanjutkan program-program yang sudah ada," terang dia.
Baca juga:
Survei LSI: 37,3 Persen Masyarakat Nilai Ekonomi RI Masih Buruk di Awal 2023
Pertumbuhan Konsumsi di Bawah 5 Persen, Buka Ruang Pinjol Masuk ke Pekerja
Pertama Kalinya, Pertumbuhan Ekonomi Maluku-Papua Lebih Tinggi dari Nasional
OJK Pede Industri Jasa Keuangan Bakal Tumbuh Positif Tahun Ini
Uang Masyarakat Rp690T Ngendap di Bank, Jokowi: Tak Baik untuk Ekonomi