Beras hingga rokok jadi penyumbang inflasi November 2015
Data inflasi November 2015 sebesar 0,21 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap data inflasi November 2015 sebesar 0,21 persen. Inflasi tahunan sebesar 4,89 persen, sedangkan inflasi Januari-November 2015 sebesar 2,37 persen.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan penyebab utama inflasi adalah beras.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
"Naiknya tidak terlalu tajam hanya 0,05 persen di tingkat konsumen, walaupun di petani 3 persen. Itu menyebabkan andil inflasinya 0,02 (persen) kemudian bobotnya di IHK di tingkat konsumen 3,92 persen jadi kira-kira kalau pengeluaran rumah tangga kita Rp 1 juta per bulan, maka Rp 39.300 untuk beli beras," jelas Sasmito di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (1/12).
Kenaikan harga beras tertinggi terjadi di Batam mencapai 11 persen dan Meulaboh mencapai 8 persen untuk harga beras eceran.
Penyumbang inflasi berikutnya adalah daging ayam ras yang naik 1,69 persen. Andilnya terhadap inflasi sebesar 0,02 persen dan memiliki bobot terhadap IHK sebesar 1,18 persen.
"Ayam ini karena kurangnya pasokan, sedikit by design juga ya karena tadinya harga turun tajam kemudian produsen ayam mengurangi DOC-nya (Day Old Chicken) sehingga harga melakukan penyesuaian kembali," jelas dia.
Terjadi kenaikan harga daging ayam di 56 kota IHK. Kenaikan tertinggi di Tanjung, Kalimantan Selatan sebesar 21 persen dan Palangkaraya sebesar 20 persen.
Penyumbang inflasi lainnya yang cukup signifikan adalah harga rokok kretek filter dengan kenaikan mencapai 1,16 persen. Andilnya terhadap inflasi sebesar 0,02 persen, bobotnya terhadap IHK sebesar 1,85 persen.
"Ini dampak dari adanya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20 tahun 2015 mengenai pungutan cukai 2016 yang seharusnya dibayarkan mulai Januari dan Februari 2016 dimajukan dan dibayarkan di Desember 2015. Serta adanya rencana pemerintah untuk menaikkan target cukai dan PPN rokok tahun 2016," jelas dia.
Aturan ini, lanjut Sasmito, membuat produsen rokok maupun penjual rokok melakukan langkah antisipasi dengan menaikkan harga jual rokok terlebih dahulu.
Kenaikan harga rokok terjadi di 57 kota IHK. Kenaikan tertinggi di Merauke 6 persen, Sibolga, Tangerang, Malang masing-masing naik 5 persen.
Baca juga:
BPS catat inflasi November 2015 capai 0,21 persen
BI perkirakan inflasi November 2015 berada di kisaran 0,2 persen
JK sindir BI enggan turunkan suku bunga acuan, investasi saham seret
Harga BBM tak naik, BI yakin inflasi 2015 di bawah 3,6 persen
BI: Warga Manado menangis jika makan tanpa cabai