Berawal dari Pembantu, Wanita Ini Sukses Bangun Pabrik Tahu Beromzet Jutaan Rupiah per Hari
Suginem membagikan kisah suksesnya membangun pabrik tahu.
Kerja keras tak akan mengkhianati hasil.
Berawal dari Pembantu, Wanita Ini Sukses Bangun Pabrik Tahu Beromzet Jutaan Rupiah per Hari
Berkat kerja kerasnya menjadi pembantu bertahun-tahun, jerih payah Suginem akhirnya membuatnya menjadi bos pabrik tahu di Karanganyar, Jawa Tengah.
Pabrik tahu yang diberi nama Ngudi Rejeki, didirikan Suginem pada tahun 2003 dan masih beroperasional hingga saat ini.
- Bermodal Uang Pensiun PNS Suami Rp500.000, Wanita ini Sukses Bangun Bisnis Kerajinan Tangan dari Eceng Gondok
- Wanita Ini Hadiri Wisuda Pakai Gaun Pengantin Setelah Sah jadi Istri, 'Ga Perlu Make Up Dua Kali'
- Ganjar Pamit ke Warga Jateng di Upacara HUT RI, Ucapkan Terima Kasih pada Petani dan Buruh
- Ajak Nongkrong dan Ngopi Bareng Pria ODGJ, Aksi Dua Wanita Ini Banjir Pujian
Dalam wawancara yang diunggah akun YouTube Pecah Telur, Suginem bercerita bahwa dia mulai bekerja sebagai pembantu di tahun 1985.
Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan pabrik tahu. Di awal tahun 1990, upah Suginem per hari tembus Rp4.000.
Meski nilainya cukup besar, namun Suginem cukup lelah fisik dan batin. Jam kerja selama menjadi pembantu hampir 24 jam penuh.
"Pekerjaannya lumayan berat, dari jam 03.00 pagi sampai jam 12.00 malam. Akhirnya lama-lama bukan badan saya saja yang capek tapi hati saya juga capek," kata Suginem.
Di tahun 1991, Suginem memutuskan untuk berhenti bekerja dulu selama beberapa tahun.
Selagi menganggur, sang suami mengajak berjualan tahu di tempat saudaranya. Tahu yang dijual merupakan produkai Suginem dan suami. Awal Suginem dan suami berjualan tahu dimulai dari 1 ember.
Tahu yang sudah diproses, kemudian dijual oleh Suginem bersama suami dengan berkeliling dari kampung ke kampung menggunakan sepeda onthel. Mereka berkeliling pukul 1 malam. Aktivitas itu terus dilakukan sampai Suginem akhirnya mendirikan pabrik.
Suginem kemudian ditawarkan sebidang tanah untuk membuka lokasi produksi tahu. Sebab, beberapa pelanggan mengaku suka dengan cita rasa tahu produksi Suginem.
Dengan berbagai pertimbangan dan desakan sang anak agar Suginem dan suami berhenti berkeliling sepeda, Suginem mendirikan pabrik tahu.
Dalam sehari, pabrik tahu milik Suginem memproduksi 3 kuintal keledai. Modal yang dikeluarkan Suginem untuk membangun bisnis tahu ini sebesar Rp40 juta.
"Modal saya Rp40 juta modal buat beli bahan baku kedelai," kata dia.
Jika pesanan melonjak, pabrik tahu Suginem bahkan mampu memproduksi 2,5 ton kedelai dalam kurun 1 minggu.
Tahu favorite pelanggan adalah tahu kepong atau tahu goreng. Bahkan, saat pabrik baru mau beroperasi di pagi hari, 5-6 antrian sudah menunggu.
Tingginya modal yang dikeluarkan Suginem dalam merintis produksi tahu ini juga setimpal dengan omset yang dia dapat. Setiap hari, omset Suginem dari pabrik tahu tidak kurang dari Rp2 juta per hari.
Tidak ada tips khusus bagi Suginem mengembangkan bisnisnya. Dia hanya berpesan kepada anak-anaknya agar melayani pelanggan dengan ramah agar para pelanggan tersebut akan kembali berbelanja membeli tahu produksi Ngudi Rejeki.