Bermodal perahu & alat pancing, nelayan NTT kantongi Rp 500.000/hari
Nelayan NTB kerap mendapat masalah pasokan BBM.
Pantai Pede merupakan salah satu destinasi wisata di Labuan Bajo, Komodo, Manggarai Barat. Meski begitu, pantai ini tetap tak lepas dari aktivitas melaut para nelayan.
Salah satu nelayan di Pantai Pede, Supardi mengaku sudah lebih dari 10 tahun menjadi nelayan di pantai ini. Dengan berbekal perahu nelayan fiber dan alat pancing, Supardi bisa membawa pulang Rp 500.000 setiap harinya.
"Saya melaut mulai sore hingga jam 12 malam. Biasanya satu hari saya bisa dapat sekitar 20 ikat yang terdiri dari berbagai ikan. Dan satu ikat kira-kira isinya 4-5 ikan tergantung ukuran," kata Supardi saat ditemui di Pantai Pede, Labuhan Bajo, Komodo, Manggarai Barat, Minggu (22/5).
Dia menambahkan, setiap ikan yang dia dapatkan bisa langsung dijual kepada masyarakat atau melalui para penadah (tengkulak) di pasar. Setiap ikatnya, Supardi dibayar dengan harga Rp 20.000 - Rp 25.000.
"Salah satu ikan yang paling banyak ditemui di sini itu ikan lembogor dan ikan cepa itu selalu bisa ditangkap setiap hari. Ada juga kakap tapi itu musiman. Kalau di pasar ikan itu bisa dijual dengan harga Rp 35.000 per kilo," imbuhnya.
Sayangnya, harga tersebut belum bisa menutupi ongkos yang dipakai untuk melaut, salah satunya bensin. Supardi mengaku untuk sekali melaut, dia bisa menghabiskan 2-5 liter bahan bakar bensin jenis premium.
Selain itu, para nelayan juga kerap tak melaut jika bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) habis. Alternatifnya, Supardi harus membeli bensin eceran dengan harga Rp 15.000 per liter.
"Bensin saya beli Rp 7.000 per liter. Di sini pom bensin ada dua. Sekali melaut butuh 2-5 liter. Pernah juga tidak melaut karena tidak ada bensin. Karena bensin kita itu dikirim dari Reo, Manggarai Tengah jadi kalau di sana tidak mengirim ya kami tidak melaut," jelas Supardi.
Baca juga:
Curhat nelayan, anaknya putus sekolah karena reklamasi
Ratusan rumah nelayan di Mukomuko terancam tenggelam dampak erosi
Nelayan di Cirebon minta pemerintah tolak teri impor asal Thailand
Kunjungi nelayan Demak, Menko PMK ajak OJK perbanyak program maritim
Musim paceklik, ratusan nelayan Cianjur hijrah ke Jateng
Rizal Ramli: Tangkapan ikan nelayan dulu cuma 200 ton, kini 400 ton
Menko Rizal bakal sulap 20 kampung nelayan jadi bersih & hijau
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.
-
Di mana "Gerbang Neraka" ditemukan? "Gerbang Neraka" berada di East Riding, Yorkshire, Inggris.
-
Lobster Biru apa yang ditemukan oleh nelayan ini? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, "Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.”
-
Apa yang dilakukan para nelayan dalam Sedekah Laut Tambaklorok? Acara itu berupa larung sesaji ke tengah laut yang kurang lebih berjarak 25 km dari dermaga nelayan.