BI Terbitkan Buku Cara Indonesia Lawan Ketidakpastian Ekonomi Global 2018
Kenaikan suku bunga acuan BI tidak berdampak signifikan terhadap kenaikan suku bunga kredit, seperti yang ditakutkan. Menurutnya, ini karena BI menggunakan berbagai instrumen kebijakan untuk memitigasi berbagai risiko dalam sistem keuangan.
Ketidakpastian ekonomi global sangat berdampak pada kondisi moneter dan stabilitas sistem keuangan Indonesia di sepanjang 2018. Dampak dari kenaikan tingkat suku bunga acuan AS yang dikeluarkan oleh bank central The Fed (FFR) telah menyebabkan arus keluar modal dari negara-negara berkembang.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo saat meluncurkan buku Kajian Stabilitas Keuangan Semester II 2018, Jumat (3/5). Buku kajian edisi ke-32 itu bertema 'Penguatan Intermediasi di tengah Ketidakpastian Ekonomi Global'.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Kapan Gedung Bank Indonesia di Aceh didirikan? Gedung ini didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1916 yang sampai detik ini masih digunakan sebagai Gedung Bank Indonesia.
Perry mengungkapkan, kondisi ekonomi global yang penuh gonjang ganjing tersebut membuat BI harus merespons dengan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 175 basis poin (bps) sepanjang 2018. Tujuannya adalah menarik modal asing ke dalam negeri (capital inflow), sehingga dapat menstabilkan nilai tukar Rupiah akibat penguatan dolar AS setelah Fed menaikkan FFR.
"Tantangan langkah kebijakan moneter dalam satu tahun terakhir masih sejalan dengan upaya menjaga stabilitas sistem keuangan, baik mikro maupun makro. Ini adalah tantangan yang harus kita perhatikan dari bank sentral. Sehingga responden yang tepat harus dirumuskan," kata Perry.
Kenaikan suku bunga acuan BI tidak berdampak signifikan terhadap kenaikan suku bunga kredit, seperti yang ditakutkan. Menurutnya, ini karena BI menggunakan berbagai instrumen kebijakan untuk memitigasi berbagai risiko dalam sistem keuangan.
"Hal yang tidak dapat dijelaskan dalam teori adalah bahwa suku bunga acuan naik 175 bps, tetapi suku bunga pinjaman turun 0,23 persen. Saya mengajar di UI, di UGM, teori standar tidak dapat menjelaskan, yang dapat menjelaskan bab 13, 14, 15 buku ini," dia berkata.
Menurutnya, koordinasi dengan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga terus dijaga untuk menstabilkan sistem keuangan Indonesia. Dia juga percaya bahwa kondisi sistem keuangan tahun ini akan dipertahankan.
Oleh karena itu, Perry berharap bahwa penerbitan buku ini dapat menjadi pedoman di masa depan untuk memahami bagaimana stabilitas sistem keuangan Indonesia dapat dipertahankan di tengah tekanan ekonomi global sepanjang tahun 2018.
(mdk/idr)