Biayai akuisisi dan 3 blok migas, SUGI siapkan belanja Rp 1,3 T
Akuisisi ini diharapkan menambah pendapatan perseroan sekitar USD 80 juta tahun depan.
PT Sugih Energy Tbk (SUGI) anggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) tahun depan mencapai USD 110 juta atau setara Rp 1,3 triliun. Presiden Direktur PT Sugih Energy Tbk Andhika Anindyaguna memaparkan, capex tersebut akan dialokasikan untuk dua kepentingan.
Pertama, sebagai biaya operasional tiga blok migas yang dimiliki perseroan, dan untuk kelancaran akuisisi Ramba Energy Limited yang ditarget rampung pada triwulan I 2014 mendatang.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Apa itu bursa karbon? Bursa karbon adalah pasar tempat perdagangan izin emisi karbon dan kredit karbon.
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
"Kalau digabungkan USD 110 juta kebutuhannya," kata Andhika di Graha Niaga, Jakarta, Senin (16/12).
Andhika memaparkan dana operasional, dibutuhkan untuk membiayai tiga blok yang dimiliki Sugih, yakni Lemang PSC, Kalyani PSC, dan Selat Panjang PSC, sekitar USD 30 juta. Sedangkan kebutuhan akuisisi Ramba Energy Limited sekitar USD 90 juta.
Andhika mengatakan, dana capex tersebut akan diupayakan dari perbankan dalam negeri yang diharapkan cair pada triwulan I 2013.
"Dari perbankan. POD (Plan of Development) kan seharusnya sudah bisa disupport dari perbankan dalam negeri, karena ini juga dalam kaitan untuk meningkatkan produksi nasional. Memang kalau untuk biaya eksplorasi itu biasanya dari equity karena tidak mungkin biaya eksplorasi pengeboran itu diambil dari pinjaman perbankan," jelas Andhika.
Tahun ini, perseroan mematok pendapatan tahun buku 2013 meningkat 30 persen dari 2012 yang mencapai USD 7,5 juta. Sedangkan untuk pendapatan 2014, tanpa akuisisi Ramba, perseroan juga mematok pertumbuhan pendapatan sebesar 30 persen. Dengan akuisisi Ramba Energy Limited, pendapatan perseroan secara konsolidasi bisa bertambah sekitar USD 70 juta hingga USD 80 juta.
"Ramba sendiri kira-kira pendapatannya USD 70-80 juta, kalau itu kuartal pertama dapat dicapai (akuisisi) kan artinya akhir tahun 2014 pendapatan Ramba Energy ini terkonsolidasi ke Sugih. Itu kuartal pertama (rampung akuisisi), kuartal kedua (laba sudah) terkonsolidasi," tutur Andhika.
Baca juga:
Jaga ketahanan energi, Pertamina contek cara Petronas
Energi Mega Persada jual blok migas barunya di Mozambik
Bangun proyek gas Jawa-Cepu, Pertamina habiskan USD 120 juta
Proyek CPP Gundih di Cepu resmi beroperasi
Anak usaha Bakrie target produksi minyak 70 ribu bph pada 2014