Bikin pabrik bahan baku obat, investor Korsel siapkan Rp 1,1 triliun
Sekaligus pusat riset dan pengembangan bioteknologi.
Perusahaan farmasi Korea Selatan tertarik membuka pabrik bahan baku obat sekaligus pusat riset dan pengembangan bioteknologi di Indonesia. Nilai investasi diperkirakan mencapai USD 95 juta (Rp 1,1 triliun).
"Pembangunan pusat riset dan pengembangan di bidang bioteknologi akan meningkatkan kemampuan Indonesia mengembangkan berbagai jenis bahan baku obat yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia sekaligus sebagai transfer of knowledge bagi industri farmasi di Indonesia," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani melalui keterangan persnya di Jakarta, Selasa (29/3).
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
Franky menambahkan Investasi tersebut tidak hanya berdampak positif pada ketersediaan obat. Tetapi juga neraca perdagangan Indonesia lantaran berpotensi mengurangi impor dan membuka ekspor.
Saat ini, Indonesia masih tergantung dengan impor bahan baku obat dari China, India dan eropa.
"Rencana Investasi tersebut bernilai strategis karena bahan baku obat juga merupakan produk substitusi impor. Ini akan mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat yang selama ini dilakukan," ucapnya.
"Kedepan kemandirian ekonomi berbasis kekuatan Industri harus terus ditingkatkan agar kita menjadi negara yang berdaya saing untuk kompetisi di tingkat ASEAN maupun di tingkat global."
Sementara itu, Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM di Korea Selatan Imam Soejoedi menyampaikan, rencana investasi ini sudah mencapai tahap finalisasi. Rencana pemerintah membuka 100 persen bidang usaha industri bahan baku obat dinilai menjadi salah satu kunci percepatan rencana investasi tersebut.
"Untuk itu, kami akan terus mengawal rencana investasi ini agar dapat segera direalisasikan," jelasnya.
Untuk diketahui, Investasi yang masuk dari Korea Selatan pada 2015 mencapai USD 1,2 miliar. Tumbuh sebesar 7,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya.
Sejak 2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai USD 8 miliar. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi industri logam, mencapai 45 persen.
(mdk/yud)