Boediono: Saya tidak percaya soal krisis ekonomi 10 tahunan
Mantan Wakil Presiden, Boediono turut mengomentari soal krisis ekonomi dalam siklus 10 tahunan. Sebab, meski Indonesia pernah mengalami krisis di tahun 1998 dan 2008, namun bukan berarti krisis tersebut juga akan terjadi di tahun 2018.
Mantan Wakil Presiden, Boediono turut mengomentari soal krisis ekonomi dalam siklus 10 tahunan. Sebab, meski Indonesia pernah mengalami krisis di tahun 1998 dan 2008, namun bukan berarti krisis tersebut juga akan terjadi di tahun 2018.
"Tapi kalau tahun 2008 terjadi krisis dan akan terjadi lagi, pasti, kita tidak tahu kapan. Kalau 10 tahun terjadi, saya tidak percaya itu," ungkapnya di Gedung BI, Jakarta, Rabu (28/3).
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
Menurutnya, jika memang 2018 bakal terjadi krisis, hal itu bukan berarti membenarkan pandangan tentang siklus krisis 10 tahunan, melainkan murni karena kondisi dan iklim perekonomian.
"Kalau seandainya tahun 2018 terjadi krisis, itu bukan karena sepuluh tahunan," tegas dia.
Sebagai contoh, Mantan Gubernur BI ini mengatakan bahwa krisis 1960 disebabkan karena terjadi angka inflasi yang cukup tinggi. Sementara krisis pada tahun 1980-an, lebih disebabkan oleh keadaan ekonomi global, yakni naiknya harga minyak.
"Ini bukan our making karena harga minyak turun, mengacaukan fiskal dan moneter kita," jelas dia.
Meski demikian, dia mengharapkan pemerintah untuk tetap waspada, mengingat krisis dapat menyerang kapan saja. "Perlu hati-hati karena kalau terjadi itu seperti reaksi berantai, yang tidak bisa kita stop lagi. Karena soal psikologi di sini, bukan soal utang besar atau utang kecil," tandasnya.
Baca juga:
5 Negara maju tapi utang menumpuk, ada yang terancam bangkrut
Di tengah krisis parah, Maduro pamer emas batangan di hadapan para menteri
Warga serbu ATM di tengah keterpurukan Venezuela
Bill Gates prediksi krisis ekonomi seperti 1998 akan terjadi lagi
LPS sebut lemahnya kebijakan jadi penyebab utama krisis keuangan dunia