Bos BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Dongkrak Kinerja Ekspor November 2020
Bahkan, kata Suhariyanto, capaian ekspor tersebut juga menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2018 lalu. BPS mencatat nilai ekspor saat itu mencapai USD 15,91 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mencatat adanya kenaikan nilai ekspor Indonesia pada November 2020 mencapai 6,36 persen dibandingkan Oktober lalu. Tercatat nilai ekspor November 2020 tembus USD 15,28 miliar.
Bahkan, kata Suhariyanto, capaian ekspor tersebut juga menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2018 lalu. BPS mencatat nilai ekspor saat itu mencapai USD 15,91 miliar.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
"Bisa dilihat bahwa total ekspor kita pada November 2020 sangat menggembirakan sekali mencapai USD 15,28 miliar. Ini tertinggi selama tahun 2020. Bahkan, kalau mundur ke belakang ekspor November 2020 menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2018 lalu, saat itu nilai ekspor kita mencapai USD 15,91 miliar," ujar dia dalam video conference di Kantornya, Jakarta, Selasa (15/12).
Bos BPS mengatakan, torehan positif ini tak lepas dari kontribusi beberapa sektor komoditas yang mengalami kenaikan cukup tinggi sepanjang bulan November 2020. Khususnya ekspor hasil pertanian, hasil hutan bukan kayu, pengolahan, perkebunan, dan tambang.
"Dari migas secara month to month meningkat 24,26 persen, pertanian secara month to month 6,33 persen, dan year on year meningkat 33,33 persen. Untuk harga hasil pertanian bernilai tinggi adalah hasil hutan bukan kayu lainnya, aromatik dan rempah-rempah, buah-buahan, cengkeh, dan sarang burung," jelas dia.
Ekspor Minyak Kelapa Sawit
Selanjutnya, ada ekspor minyak kelapa sawit, besi dan baja, perlengkapan komputer. Lalu, ada pertambangan batu bara yang mengalami kenaikan tinggi mencapai 25,08 persen secara month to month.
Pun, berdasarkan kelompok HS 2 digit yang juga meningkat tajam adalah ekspor lemak dan minyak hewan nabati. "Komoditas ini kita ekspor ke China, Pakistan, dan India. Pada November ini naik USD 449,4 juta," terangnya.
Hal yang sama juga terjadi pada ekspor bahan bakar mineral November 2020 yang juga naik sebesar USD 268,5 juta. "BBM ini juga diekspor ke Tiongkok, India, dan Jepang," tutupnya.
(mdk/idr)