Bos BPS sebut Indonesia masih punya PR berantas kemiskinan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan meskipun angka kemiskinan di Indonesia sudah dapat ditekan hingga 9,82 persen, masih cukup banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan. Salah satunya jumlah penduduk miskin yang masih cukup besar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan meskipun angka kemiskinan di Indonesia sudah dapat ditekan hingga 9,82 persen, masih cukup banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan. Salah satunya jumlah penduduk miskin yang masih cukup besar.
"Memang untuk pertama kali persentasi kemiskinan menyentuh satu digit 9,82 persen dengan catatan jumlah penduduk miskin masih besar 25,95 juta," ungkapnya dalam diskusi Forum Merdeka Barat, di Jakarta, Senin (30/7).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
Dia menambahkan, ketimpangan antara kemiskinan di desa dan kota pun masih cukup besar. Suhariyanto mengatakan persentase kemiskinan di kota hanya 7,02 persen sedangkan di desa 13,20 persen.
"(Kemiskinan di desa) Hampir 2 kali lipatnya. Dari sini kita bisa ambil kesimpulan kalau pusat kemiskinan ada di desa dan itu perlu menjadi sebuah perhatian," kata dia.
Pihaknya juga menemukan masih ada disparitas angka kemiskinan antar Provinsi. Pusat kemiskinan saat ini masih berada di Indonesia bagian timur.
"Rata-rata di Indonesia memang 9,82 persen kalau kita lihat kemiskinan di papua masih tinggi sekali 27,74, di papua barat juga, di indonesia timur bisa dilihat persentasi kemiskinan tinggi dan itu merupakan PR yang harus kita pikirkan bersama," tandasnya.
Baca juga:
Kepala BPS: Kebiasaan merokok betul-betul parah dan menyita pendapatan masyarakat
Bos Bappenas minta penerima bantuan sosial tak lagi merokok
Mabes TNI kirim tambahan bantuan untuk Suku Mausu Ane di Seram
Lagi, warga suku Mausu Ane Maluku Tengah meninggal karena kelaparan
Pemerintah gandeng pengusaha entaskan kemiskinan lewat FBI4SDGs