Bos OJK: Pelemahan Rupiah hanya sementara
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, pelemahan Rupiah ini hanya sementara saja. Ini sebagai dampak kabar atau isu The Fed atau bank sentral AS yang akan menaikkan suku bunga.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) sedikit tertekan beberapa hari ini. Bahkan, Rupiah sempat menyentuh level Rp 13.800 per USD.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, pelemahan Rupiah ini hanya sementara saja. Ini sebagai dampak kabar atau isu The Fed atau bank sentral AS yang akan menaikkan suku bunga.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
"Pelemahan Rupiah temporer (sementara) saja, seperti pada Mei 2013 dulu The Fed akan menaikkan suku bunga. Market memang begitu. Market jangan sampai kena pancing," kata Wimboh akhir pekan lalu.
Wimboh mencontohkan, pada Mei 2013 lalu kondisi melemahnya Rupiah juga sempat terjadi. Pelemahan merupakan reaksi kecil dari investor yang nantinya akan berhenti sendiri.
"Reaksi kecil saja yang nanti akan reda," tegasnya.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Senin (5/3). Rupiah tadi pagi dibuka di Rp 13.747 per USD atau masih menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.757 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah langsung bergerak melemah usai pembukaan. Tercatat, nilai tukar sempat menyentuh level Rp 13.765 per USD pada pukul 11.00 WIB. Saat ini, Rupiah menguat tipis ke 13.755 per USD.
Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta mengatakan, melemahnya Rupiah didorong oleh rencana The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) untuk menaikkan suku bunganya.
"Indikasi dari kebijakan bank sentral Amerika serikat yang berencana menaikkan Fed Fund Rate itu. Minimal 3 kali bahkan 4 di tahun ini," ujar Arif di Jakarta, Sabtu (3/3).
Selain itu, posisi neraca perdagangan Indonesia dari Januari sampai Februari yang relatif negatif turut memberikan kontribusi pada terdepresiasinya rupiah. "Salah satunya mungkin karena tekanan harga minyak yang meninggi. Kita lihat juga posisi current account kita yang kembali ke defisit," kata dia.
Untuk itu, strategi untuk kembali menguatkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia harus dengan meningkatkan ekspor dengan neraca perdagangan yang surplus. "Kan kalau ekspornya naik, meningkatkan devisa," jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga harus menjaga keseimbangan harga di pasar, sebab harga akan sangat berpengaruh terhadap inflasi. "Menjaga keseimbangan harga di pasar. Karena akan berpengaruh terhadap inflasi. Transmisinya walaupun perlahan-lahan akan berpengaruh terhadap inflasi," tandasnya.
Baca juga:
Punya penduduk muslim besar, pertumbuhan keuangan syariah RI tak sesuai harapan
Lindungi nasabah, OJK tuntut fintech transparan soal pengelolaan dana
Soal penyelamatan Asuransi Bumiputera, ini kata bos OJK
Temui Ratu Maxima, bos OJK kenalkan dua program anyar genjot inklusi keuangan