Bos Pelindo II tak soal ekspor barang via Singapura
tu lebih murah ketimbang mengirim barang ke luar negeri melalui Jakarta.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II R.J Lino tak menyoalkan pengusaha mengekspor barang via Pelabuhan Singapura. Sebab, itu lebih murah ketimbang mengirim barang ke luar negeri melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"Toh ada kapal dari Belawan ke Singapura biarin saja. Ini jauh lebih murah dari pada mereka ke Jakarta. Saya bukannya tidak nasonalisme. Nasionalisme saya bukan artian sempit dengan harus melalui Jakarta," ucap Lino, Jakarta, Rabu (10/12).
-
Kapan Pelindo mencatat raihan positif di bidang pariwisata maritim? Pelindo Regional 3 Bali, mencatat raihan positif dalam bidang pariwisata maritime dalam 10 bulan terakhir 2023, jumlah wisatawan asing yang tiba melalui kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, sebanyak 21.842 orang.
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kapan Indonesia memulai ekspor telur ke Singapura? Mentan SYL, menyebut pihaknya telah berupaya dan berhasil membuka akses pasar telur ke Singapura sejak Mei 2023.
-
Siapa yang memimpin pelepasan ekspor perdana kosmetik dari Sidoarjo? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dia mengakui, pelabuhan di Indonesia belum bisa bersaing dengan Singapura. Mengingat, tarif bongkar muat di negeri jiran itu hanya USD 35 per ton.
"Mereka ada kapal dari Jepang, China, Taiwan dan Thailand. Semisal semua tujuannya ke Rotterdam, mereka pindahin semua muatannya ke ke kapal langsung Rotterdarm saja. Itu rule Singapura. Bisnis seperti itu handling USD 35 dolar per ton," katanya.
Menurutnya, hanya ada satu solusi agar bisa bersaing dengan Singapura. Yaitu, memangkas ekonomi biaya tinggi dalam sistem logistik nasional.
"Mau bikin pelabuhan di Batam kita tidak akan untung bersaing dengan Singapura. Kalau bersaing turunin tarif dong, ini juga dampak ekonominya enggak ada. Buat apa kita jadi penghubung negara, kita tidak efisien."