BPH Migas soal Kebakaran Kilang Balongan: Pasokan BBM Jakarta Aman
Dia meminta masyarakat tidak perlu panik atau menimbun BBM karena cadangan maupun suplai bahan bakar masih tersedia dengan baik.
Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas telah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) untuk segera melaksanakan pola Regular, Alternative, Emergency (RAE) bagi Terminal BBM yang terdampak kebakaran Kilang Balongan guna menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian bahan bakar kepada masyarakat.
"Pasokan BBM di Jakarta Raya aman karena Pertamina memiliki skenario pola RAE yang mengalihkan suplai BBM dari Kilang Cilacap Terminal BBM Bandung Raya maupun dari Terminal BBM Tanjung Gerem," kata Kepala BPH Migas, Fansurullah Asa dikutip dari Antara, Senin (29/3).
-
Apa yang dilakukan oleh BPH Migas di Batam? Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan ke Stasiun Gas Panaran PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI), Batam, Kepulauan Riau.
-
Di mana Kepala BPH Migas dan anggota Komite BPH Migas melakukan kunjungan kerja? Kepala BPH Migas dan anggota Komite BPH Migas belum lama ini melakukan kunjungan kerja ke Kantor Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Papua dan Maluku di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
-
Siapa yang hadir dalam kunjungan kerja BPH Migas ke ASDP? Turut hadir dalam kegiatan ini, Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief, Harya Adityawarman, Iwan Prasetya Adhi, Saleh Abdurrahman, Wahyudi Anas, serta Yapit Sapta Putra. Dalam kesempatan ini, hadir pula VP Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Lutfi Pratama, EGM Jatimbalinus PT Pertamina Patra Niaga Aji Anom Purwasakti, dan Manager Corporate Sales Jatimbalinus Pande Andi Made Suryawan.
-
Dimana BPH Migas melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan pasokan BBM? Demi memastikan keamanan pasokan BBM di Sulawesi Utara dan sekitarnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengunjungi Integrated Terminal (IT) di Bitung, Sulawesi Utara, pada Minggu (22/09/09/2024) lalu.
-
Apa yang BPH Migas lakukan saat kunjungan kerja di ASDP? Dalam kegiatan ini, BPH Migas mendapatkan paparan mengenai proses bisnis mulai dari pemesanan BBM subsidi ke Badan Usaha Penugasan, hingga penyalurannya ke kapal. "Pemahaman terhadap proses bisnis kapal-kapal yang menggunakan BBM subsidi ini sangat penting dan menjadi evaluasi kami nantinya, terutama area-area terkait BBM subsidi yang perlu mendapatkan perhatian agar dapat memperbaiki kinerja pemanfaatannya untuk tahun 2024, serta meningkatkan akurasi perencanaan kuota BBM subsidi tahun 2025," paparnya.
-
Apa saja yang ditinjau oleh BPH Migas di Terminal BBM Palaran? Kunjungan tersebut dihadiri oleh Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief dan Saleh Abdurrahman melihat secara langsung kesiapan pasokan BBM di fasilitas yang dikelola PT AKR Corporindo Tbk, termasuk fasilitas bongkar muat/jetty (pelabuhan khusus BBM).
Dia meminta masyarakat tidak perlu panik atau menimbun BBM karena cadangan maupun suplai bahan bakar masih tersedia dengan baik. BPH Migas akan melakukan pengawasan terhadap ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM, termasuk nanti menjelang Ramadan dan Lebaran.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dan panik karena stok BBM cukup dan pelayanan Pertamina tetap normal," kata Fansurullah Asa.
Merujuk data Pertamina, saat ini secara nasional stok gasoline atau bensin masih tersedia 10,5 juta barel yang cukup untuk 27-28 hari ke depan, stok solar ada 8,8 juta barel cukup untuk 20 hari, stok avtur sebanyak 3,2 juta barel untuk konsumsi 74 hari, dan stok elpiji juga mencukupi untuk kebutuhan hingga 17 hari ke depan.
Aktivitas masyarakat yang belum berjalan normal akibat pandemi Covid-19 membuat ketersediaan bahan bakar Pertamina cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya akan menyuplai kebutuhan bahan bakar dari sejumlah kilang dan terminal BBM, salah satunya Kilang Cilacap dan Kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Produksi Kilang Cilacap akan ditingkatkan sampai 300 ribu barel dan Kilang TPPI sebanyak 500 ribu barel.
"Kami mengoptimalkan produk dari kilang-kilang lain dan menyalurkannya langsung ke daerah-daerah yang selama ini disuplai Kilang Balongan," kata Nicke.
Tak ada Kendalal Suplai
Lebih lanjut dia juga memastikan bahwa tidak akan ada kendala terkait suplai BBM karena equipment utama di dalam kilang tidak ikut terdampak kebakaran.
Seperti diketahui, insiden kebakaran dan ledakan Kilang Balongan terjadi sekitar pukul 00.45 dini hari dengan kerugian ditaksir mencapai 400 ribu barel.
Sekedar informasi, Kilang Balongan dibangun tahun 1990 dan mulai beroperasi sejak 1994. Kilang ini mengolah bahan baku berupa minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau.
Keberadaan Kilang Balongan dipandang sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional melalui produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene atau Minyak Tanah, LPG, dan Propylene yang menjadi bahan baku plastik premium.
Selain itu, kilang ini juga mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan bahan bakar ke wilayah DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.
(mdk/idr)