BPS: Nilai Tukar Petani Naik di Desember 2018
Kepala BPS menjelaskan, NTP merupakan indikator melihat tingkat daya beli petani di pedesaan. Selain itu juga, NTP menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biasa produksi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Desember 2018 meningkat 0,04 persen dibanding bulan sebelumnya. NTP pada Desember sebesar 103,16 sedangkan November 103,12.
Kepala BPS menjelaskan, NTP merupakan indikator melihat tingkat daya beli petani di pedesaan. Selain itu juga, NTP menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biasa produksi.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
"Kenaikan NTP dikarenakan indeks harga yang diterima petani naik 0,54 persen, lebih besar dibandingkan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,50 persen," ujar Suhariyanto di Jakarta, Rabu (2/1).
Suhariyanto menjelaskan, hanya 11 provinsi yang mengalami kenaikan NTP di Desember, dengan sisanya turun. Maluku merupakan provinsi yang mengalami peningkatan NTP tertinggi, sedangkan Sulawesi Barat menjadi provinsi dengan penurunan terdalam.
"Kenaikan NTP Desember 2018 dipengaruhi naiknya NTP pada subsektor tanaman pangan dan peternakan. Dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,75 persen dan 0,17 persen," jelas Suhariyanto.
Sementara NTP subsektor perkebunan rakyat mengalami penurunan terdalam, dengan perubahan 1,16 persen. Pasalnya, saat ini harga komoditas perkebunan rakyat harganya melemah di pasaran.
"Harga komoditas kelapa sawit dan karet di tingkat internasional sedang tidak bagus, begitu juga biji kakao dan teh," tandasnya.
Baca juga:
Bencana Alam Buat Kunjungan Turis ke RI Anjlok 11 Persen
Kejar Target Inflasi di 2019, Pemerintah Diminta Kendalikan Harga 10 Komoditas
Harga BBM Beri Andil Terbesar pada Inflasi Sepanjang 2018
Kenaikan Tarif Angkutan Udara dan Telur Ayam Penyebab Inflasi Desember
BPS: Inflasi Selama 2018 Sebesar 3,13 Persen
Fakta-Fakta Kemiskinan RI, Terendah Sejak 1998 Hingga Jadi Polemik