BPS sebut boikot produk Israel berdampak kecil untuk Indonesia
"Boikot ini ya tidak berpengaruh. Mungkin berpengaruh tapi kecil."
Deputi Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadiwibowo mengatakan, pelarangan masuknya produk-produk Israel ke negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) hanya akan berdampak kecil bagi Indonesia.
Hal ini dilihat dari nilai impor dari Israel ke Indonesia pada tahun 2015 hanya tercatat sebesar USD 77 juta. Sementara ekspor dari Indonesia ke Israel hanya sebesar USD 116,7 juta.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa pengertian dari Boikot? Boikot adalah istilah yang merujuk pada bentuk protes sekelompok orang terhadap sebuah isu, kebijakan, aturan, atau situasi tertentu dengan mencegah untuk tidak menggunakannya atau menolak semua kebijakannya.
"Boikot ini ya tidak berpengaruh. Mungkin berpengaruh tapi kecil, karena nilai ekspor impor keseluruhan selama satu bulan bisa di atas USD 10 miliar. Sedangkan ekspor impor kita dengan Israel hanya di bawah USD 10 miliar," kata Sasmito saat dihubungi merdeka.com, Selasa (8/3).
Dia menambahkan, rendahnya nilai impor dari Israel tersebut dikarenakan jenis produk yang bernilai murah, seperti kondensor, turbin kecil, bekas senjata berbahan tembaga dan alumunium, dan bahan-bahan kimia.
Sehingga, jika Indonesia turut memboikot masuknya barang-barang tersebut, maka pemerintah bisa memproduksi sendiri atau bisa mengimpor dari negara lain.
"Contohnya besi, di sana (Israel) mengirim kita besi bekas yang nanti kita olah lagi. Kalau kita boikot ya kita bisa produksi besi sendiri atau kita cari di negara lain," imbuhnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan dunia Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sepakat melarang masuknya produk Israel ke negaranya masing-masing. Hal ini sebagai bentuk komitmen dalam menolak keras tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
"Dunia Islam mendorong masyarakat internasional untuk melarang masuknya produk Israel dan seluruh negara menyatakan kembali komitmen untuk melindungi Al-quds Al-sharif, antara lain dengan bantuan finansial untuk Al-quds Al-sharif," kata Presiden Jokowi dalam Konferensi Pers di Ruang Cendrawasih di JCC, Jakarta, Senin (7/3).
Baca juga:
Bea Cukai: Tidak ada produk Israel langsung masuk ke Indonesia
Ruhut: Pak Presiden bicara boikot produk Israel, kita harus ikut
Pengusaha dukung penuh langkah Jokowi boikot produk asal Israel
PDIP sebut boikot produk Israel bentuk perlawanan pada penjajahan
Jubir Jokowi: Yang diboikot bukan produk tapi kebijakan Israel