BPS soal kenaikan suku bunga The Fed: Rupiah pasti bergerak melemah
"Agak melemah dulu terhadap Dolar. Kalau Rupiah melemah mungkin juga kesempatan ekspor mudah dijual di luar negeri."
The Federal Reserve atau bank sentral Amerika secara resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen. Kenaikan ini sempat beberapa kali ditunda dan akhirnya direalisasikan hari ini. Suku bunga acuan AS kini berada di kisaran 0,50 persen sampai 0,75 persen. Kenaikan ini merupakan kedua kalinya dalam satu dekade terakhir.
Kenaikan suku buka the Fed membuat nilai tukar Rupiah pada sesi pembukaan tadi pagi melemah. Rupiah dibuka dilevel Rp 13.343 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.294 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dimaksud dengan bunga persen pinjaman? Bunga persen pinjaman adalah biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbalan atas penggunaan dana pinjaman.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo menegaskan, Rupiah pasti melemah terhadap Dolar ketika The Fed menaikkan suku bunga. Tapi, hal ini justru membuat ekspor Indonesia semakin menguat dan bergairah.
"Agak melemah dulu terhadap Dolar. Kalau Rupiah melemah mungkin juga kesempatan ekspor mudah dijual di luar negeri. The Fed bikin Rupiah melemah tapi ekspor kita menguat. Ekspor kita sampai saat ini bagus," katanya di gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/12).
Sasmito memperkirakan, pelemahan nilai tukar Rupiah hanya sementara saja dan tidak perlu dikhawatirkan.
"Kalau melemah harga jual barang di Luar negeri naik, volume naik harga turun akan membantu, ekspor membaik, dari sisi kurs melemah. Gak selalu jelek membantu perdagangan internasional," ujarnya.
Baca juga:
Pemerintah tawarkan pembangunan tol di Sulawesi Selatan ke swasta
Upah buruh cuma naik tipis di November 2016
Pendataan pekerja konstruksi Sulawesi ditarget selesai Juni 2017
November 2016, BPS catat neraca perdagangan surplus USD 837,8 juta
Untuk kado Natal, PLN alirkan listrik 60 desa terpencil di Papua