Bukan Beras, Jawa Barat Alami Krisis Air Bersih dan Kekeringan
Pemprov Jawa Barat mengalami krisis air bersih dan kekeringan di sejumlah wilayah.
Pemprov Jawa Barat mengalami krisis air bersih dan kekeringan di sejumlah wilayah.
Bukan Beras, Jawa Barat Alami Krisis Air Bersih dan Kekeringan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan stok beras aman hingga akhir tahun.
Di sisi lain, mereka dihadapkan pada situasi krisis air bersih dan kekeringan di beberapa daerah.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, stok beras di gudang Bulog Kanwil Jabar berada di kisaran 133.000 ton.
Jumlah ini pun akan bertambah seiring masa panen di beberapa daerah dan tambahan suplai dari luar negeri.
Penjabat (Pj) Gubernur, Bey Machmudin menyatakan data itu berdasarkan hasil laporan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) saat rapat yang berlangsung di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (18/9).
Pihaknya fokus memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Beberapa upaya yang dilakukan adalah menggelar operasi pangan murah. Ketersediaan barang pun akan ditambah dari bantuan pangan yang dikirim presiden.
"Pertama, cadangan beras aman untuk Provinsi Jawa Barat. Kami akan gelar pangan murah, dan ditambah juga dengan bantuan pangan yang sudah diutus oleh Bapak Presiden," kata Bey, Senin (18/9).
Di sisi lain, dia dihadapkan pada permasalahan kekeringan yang terjadi di 18 wilayah dampak musim kemarau.
Dari jumlah tersebut, ada tiga daerah yang masuk kategori parah sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.
"Ada 18 kabupaten dan kota (terdampak kekeringan), paling terdampak (parah) ada di Kabupaten Indramayu, Bekasi, dan Sukabumi," terang bey.
Merdeka.com
Salah satu upaya yang dilakukan dalam beberapa hari terkahir ini adalah menugaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat untuk menyalurkan air bersih ke belasan wilayah terdampak.
"BPBD sudah menyalurkan 5,7 juta liter air (bersih) sampai saat ini ke berbagai kabupaten/kota. Jadi untuk kekurangan air dan sebagainya sudah dilakukan oleh BPBD," katanya.
Sebelumnya, pada pekan kemarin Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat mengungkap ada 109 kecamatan krisis air bersih, 268 desa dan 129.314 Kepala Keluarga (KK) mengalami kesulitan air bersih.
Daerah tersebut tersebar, di antaranya di Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta, Majalengka, Karawang, Subang, Cirebon, Pangandaran, Bogor, Garut, dan Sukabumi. Kondisi kemarau panjang diprediksi berlangsung hingga Oktober 2023 mendatang.
"Kita berupaya membuat teknologi modifikasi cuaca. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada kegiatan tersebut," ucap dia.