Bukan Kekayaan Alam, Inilah Kunci Kemajuan Negara Terkini Versi Menteri Airlangga
Salah satu pesan kuatnya ialah entah itu kaya atau miskinnya sumber daya alam suatu negara (SDA), pembangunan sumber daya manusia (SDM) krusial untuk didorong, terutama di era industri 4.0 ini. Dia juga bilang, ada undang-undang (UU) yang dia hapus di mana UU tersebut merupakan karya ayahandanya sendiri selagi menjabat
Kementerian Perindustrian pagi ini melakukan bedah buku karya Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto yang berjudul Merajut Asa: Membangun Industri, Menuju Indonesia yang Sejahtera dan Berkelanjutan. Di sela-sela pidatonya, Menperin Airlangga sedikit bercerita mengenai isi bukunya dan apa yang dia alami selama berkecimpung di dunia industri sejak lama.
Salah satu pesan kuatnya ialah entah itu kaya atau miskinnya sumber daya alam suatu negara (SDA), pembangunan sumber daya manusia (SDM) krusial untuk didorong, terutama di era industri 4.0 ini. "Yang paling penting adalah SDM, baik itu kaya atau miskin SDA," tegas dia di Kantornya, Jakarta, Senin (14/10).
-
Di mana permasalahan tentang tenaga kerja terjadi? Susahnya cari Kerja di Indonesia Sulitnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Bagaimana dampak inovasi teknologi terhadap tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi Di samping itu, era globalisasi berdampak arus mobilitas tenaga kerja antar negara menjadi semakin tinggi Hal ini membuat persaingan menjadi semakin ketat, pekerja asing akan mudah masuk dan bekerja di Indonesia
-
Bagaimana cara PIDI 4.0 membantu industri di Indonesia? PIDI 4.0 memiliki showcase center yang menunjukkan miniatur penerapan teknologi 4.0 pada industri. Selain mengunjungi showcase center yang berlokasi di lantai dasar PIDI 4.0, pengunjung juga bisa melihat command center & control room di lantai 2, industry 4.0 laboratorium di lantai 3, test bed facilities di lantai 4, coworking space di lantai 8, dan fasilitas lainnya yang tersedia.
-
Kapan kerja keras akan terbayar? "Kerja keras terbayar jika kamu cukup sabar untuk menyelesaikannya."
-
Apa yang dilakukan Kawasan Industri Batang untuk menyerap tenaga kerja lokal? Penyerapan tenaga kerja dimulai dari warga desa penyangga yang ada di sekitar KITB. Warga yang direkrut tersebut adalah warga yang telah mendapatkan pelatihan vokasi dan sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan.
-
Kenapa JUT dianggap penting dalam era pertanian 4.0? Agar dapat menjangkau areal persawahan, maka diperlukan akses berupa jalan usaha tani agar alsintan dapat dioperasionalkan,” ujar Mentan SYL, Senin (14/8).
Dia juga bilang, ada undang-undang (UU) yang dia hapus di mana UU tersebut merupakan karya ayahandanya sendiri selagi menjabat sebagai menteri perindustrian. "Kemudian kita bahas UU perdagangan di mana pada waktu kita buat, gantikan UU zaman hindia belanda. Dan memang UU perdagangan jadi bagian dari UU yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Dan UU perindustrian yang baru menghentikan UU yang dibuat oleh ayah saya," ujarnya.
Tak lupa dia bercerita terkait hal-hal dasar di dunia industri seperti apa bedanya pemurnian dengan pengolahan. "Buku ini penting karena mencatat hal-hal tak tertulis di dalam UU itu sendiri sehingga kita perlu ketahui mengapa hilirisasi itu penting. Apa beda pemurnian dan pengolahan. Padahal itu berbeda. Pengolahan terkait direct tambang. Sedangkan pemurnian merupakan secondary proses yang sudah masuk di industri," kata dia.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Sri Mulyani Sebut Daya Saing RI Turun Karena Kualitas SDM Masih Rendah
Pekerja Bulu Mata Palsu Purbalingga Diambang PHK Besar-besaran
Menhub Klaim Operator Kereta Cepat Jakarta-Bandung Cetak Sejarah di Asia Tenggara
Riset: Tokopedia Buat Harga Barang 21 Persen Lebih Murah
Tips Jitu Menjadi Akuntan Andal Ala Menteri Sri Mulyani
Pembelaan Mendikbud saat Tenaga Kerja Indonesia Disebut Tak Produktif
Dongkrak Ekonomi, Perusahaan Perkakas Asal AS Gandeng BPLK Latih 30 Siswa