Bukan Pasokan, Ini Alasan Langkanya Elpiji 3 Kg Versi Kementerian ESDM
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, jumlah alokasi untuk LPG bahkan mengalami kenaikan untuk tahun ini.
Kementerian ESDM mencatat tak ada masalah dari sisi pasokan yang membuat sejumlah daerah dilaporkan mengalami kelangkaan.
Bukan Pasokan, Ini Alasan Langkanya Elpiji 3 Kg Versi Kementerian ESDM
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, jumlah alokasi untuk LPG bahkan mengalami kenaikan untuk tahun 2023 ini. Artinya, tak ada masalah dari sisi pasokan ke pangkalan.
- Ketua KPK Nawawi Pomolango Bicara Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo
- Mentan SYL Ajak Petani Serdang Bedagai Gunakan KUR Sebagai Akses Modal
- Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan
- Ingat, Ini Golongan yang Boleh Menggunakan Elpiji 3 Kg
"Bukan jumlah LPG nya yang kurang ya. Kita saja nambah kuota kok buat tahun ini. Ini soal distribusinya aja yang bermasalah," kata dia saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin (31/7/2023).
Liputan6.com
Dia melihat, kelangkaan elpiji ini disebabkan oleh masalah distribusi.
Misalnya, proses distribusi dari pangkalan ke agen-agen hingga pengecer. Dengan butuh waktu distribusi, dia membantah ada kelangkaan akibat dari pasokan yang sedikit.
"Bukan kelangkaan, tapi distribusinya yang kurang cepat atau kurang bagus. LPG-nya ada, ini distribusinya saja yang ke tempat (pengecer) agak sulit," ungkapnya.
"Ada sosialisasi yang kurang kencang, sehingga mereka jumlah pengever kurang, problem di sana, di daerah tertentu. Jadi saya respons ini harus ditangani dengan baik, jadi enggak bisa suruh saja masyarakat ke pangkalan," bebernya. "Kita paham betul misalkan di daerah tertentu itu tidak tepat sasaran, itu dipakai buat rumah makan atau warung. Jadinya kurang terus, itu menurut saya tidak tepat sasaran," sambung Tutuka.
Untuk itu, Tutuka meminta Pertamina untuk mengkaji skema penyakuran LPG 3 kg ini. Utamanya distribusi ke daerah-daerah terpencil.
Menurutnya, masyarakat di sejumlah daerah bakal kesulitan jika harus membeli LPG 3 kg langsung ke pangkalan sesuai dengan alur pembelian setelah melakukan registrasi. "Saya suruh turun ke bawah agar membantu masyarakat, karena kan pengecer makin mengecil (jumlahnya), nah Pertamina harus menangani distribusi itu," kata dia.
Tutuka menegaskan, sebetulnya proses registrasi ini untuk melakukan pendataan agar penyaluran sesuai dengan target yang ditetapkan. Pada akhirnya, penyaluran nantinya tidak akan menyasar kelompok dalam kategori mampu.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com