Bukan Terusan Panama, Amerika Serikat Justru Ingin Bangun Terusan Nikaragua
Pada abad 18, Amerika ingin membangun terusan di Nikaragua yang menghubungkan Atlantik dan Pasifik karena alasan ekonomi dan militer.
Setiap hari, puluhan kapal kontainer raksasa melintasi kanal yang dibangun oleh Amerika Serikat tersebut.
- Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini
- Luar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan
- Terusan Panama, Megaproyek yang Bikin Perusahaan Asal Perancis Bangkrut
- Kisah Bisnis Budak Jadi Usaha Menguntungkan, Lahirkan Banyak Konglomerat
Bukan Terusan Panama, Amerika Serikat Justru Ingin Bangun Terusan Nikaragua
Bukan Terusan Panama, Amerika Serikat Justru Ingin Bangun Terusan Nikaragua
Terusan Panama menjadi jalur perairan paling krusial dalam perputaran ekonomi global. Namun, Terusan Panama saat ini dalam kondisi kritis, di tengah menurunnya debit air kanal akibat kemarau ekstrem.
Setiap hari, puluhan kapal kontainer raksasa melintasi kanal yang dibangun oleh Amerika Serikat tersebut.
Perlu diketahui, sebelum membangun terusan di Panama, pada abad 18, Amerika ingin membangun terusan di Nikaragua yang menghubungkan Atlantik dan Pasifik karena alasan ekonomi dan militer.
Mengutip laman History, Amerika menganggap Nikaragua sebagai lokasi yang lebih layak dibandingkan Panama.
Namun, pandangan tersebut berubah setelah insinyur Prancis, Philippe-Jean Bunau-Varilla, melobi anggota parlemen Amerika agar tidak membangun terusan di Nikaragua. Bunau-Varilla merupakan insinyur yang pernah terlibat dalam kedua proyek kanal Prancis.
Di abad yang sama, Bunau-Varilla mulai melobi anggota parlemen Amerika untuk membeli aset terusan Prancis di Panama, dan akhirnya meyakinkan beberapa dari mereka bahwa Nikaragua memiliki gunung berapi yang berbahaya, sehingga menjadikan Panama pilihan yang lebih aman.
Pada tahun 1902, Kongres mengizinkan pembelian aset Prancis. Namun, pada tahun berikutnya, ketika Kolombia, yang saat itu merupakan bagian dari Panama, menolak untuk meratifikasi perjanjian yang mengizinkan Amerika Serikat membangun terusan.
Akan tetapi, masyarakat Panama, dengan dorongan dari Bunau-Varilla dan persetujuan diam-diam dari Presiden Theodore Roosevelt, memberontak melawan Kolombia dan mendeklarasikan kemerdekaan Panama.
Setelah itu, Menteri Luar Negeri AS John Hay, dan Bunau-Varilla, bertindak sebagai perwakilan pemerintahan sementara Panama, merundingkan Perjanjian Hay-Bunau-Varilla, yang memberi Amerika hak atas zona seluas lebih dari 500 mil persegi di mana negara tersebut berada.
Amerika pun kemudian berhasil membangun zona terusan Panama.
Dalam pembangunannya, negeri Paman Sam itu menggelontorkan sekitar USD375 juta untuk membangun terusan tersebut, termasuk pembayaran USD10 juta ke Panama sebagai syarat perjanjian tahun 1903, dan USD40 juta untuk membeli aset Prancis.