Bukti Optimisme Indonesia Hadapi Ancaman Resesi Ekonomi 2023
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat, terutama jika dilihat dari capaian triwulan IV-2022. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tinggi sebesar 5,01 persen (yoy) di tengah tren pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
Bayang-bayang ancaman resesi global masih mengintai. Namun, di tengah ketidakpastian perekonomian dunia, masih ada secercah optimisme bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat, terutama jika dilihat dari capaian triwulan IV-2022. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tinggi sebesar 5,01 persen (yoy) di tengah tren pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa krisis moral menjadi masalah di Indonesia? Krisis moral tengah masif terjadi di tengah masyarakat. Apa yang menjadi penyebab dan bagaimana dampaknya?
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang dimaksud dengan krisis moral? Dilansir dari berbagai sumber, berikut merdeka.com akan ulas krisis moral adala turuunnya nilai atau karakter baik dalam diri, lengkap dengan hal-hal yang berkaitan krisis moral.
Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2022 tercatat 5,31 persen (yoy), jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 3,70 persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 diperkirakan tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3 persen, didorong oleh peningkatan permintaan domestik untuk konsumsi rumah tangga dan investasi.
"Mengacu pada data statistik tersebut, maka tercermin masih kuatnya optimisme masyarakat Indonesia dalam menghadapi ancaman resesi. Terlebih lagi dengan dukungan pemerintah melalui upaya-upaya yang telah dilakukan guna terus menggerakkan perekonomian dalam negeri," ujar Brand Communications Kredit Pintar, Puji Sukaryadi dikutip di Jakarta, Sabtu (4/3).
Tingginya optimisme masyarakat Indonesia juga terlihat dari antusiasme para peserta Kelas Pintar Bersama yang berlangsung di Umah Bone, Jalan Way Ngison, Kota Bandar Lampung. Optimisme ini salah satunya dilihat dari fashion designer asal Lampung, Dendy Mashuri yang berhasil mengembangkan lini busananya dengan merk 'Glamazone' di tengah ketidakpastian ekonomi.
Semangat Dendy mengembangkan budaya lokal Lampung tertuang dalam ciri khas desain Glamazone yang terinspirasi dari motif kain Tapis Lampung, kain tradisional khas masyarakat Lampung. Berawal dari keinginannya untuk berkarya dan berkreasi dengan mengangkat motif daerah ke dalam produk fesyen.
Walaupun permintaan pasar terus bertambah, tak dipungkiri Dendy menghadapi persoalan dalam hal kendala modal. Karena keterbatasan modal tersebut sehingga dia tidak dapat maksimal dalam memproduksi stok barang. Produk hanya dibuat berdasarkan pesanan saja.
Bicara soal kesulitan dalam hal permodalan juga menjadi perhatian platform pinjaman digital Kredit Pintar.
Sejauh ini, Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp31,9 triliun, di mana sekitar separuh nasabahnya meminjam uang untuk keperluan modal usaha kecil atau pendidikan.Total peminjam sejak berdiri tahun 2017 berjumlah 11,8 juta nasabah.
"Melalui Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar ingin merangkul seluas-luasnya dan mengedukasi komunitas guna meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan wirausaha. Dalam Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar juga mengajak para narasumber untuk berpartisipasi, berbagi kiat, menumbuhkan semangat berwirausaha serta edukasi pengelolaan keuangan dan produktivitas usaha," ucap Direktur Kredit Pintar, Wisely Wijaya.