Bursa Berjangka Jakarta masih perkasa hingga 2019 meski Rupiah tertekan
Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang menegaskan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) tidak berpengaruh signifikan pada bursa berjangka hingga tahun depan. Mengingat, bursa berjangka merupakan sarana investasi alternatif bukan yang utama.
Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang menegaskan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) tidak berpengaruh signifikan pada bursa berjangka hingga tahun depan. Mengingat, bursa berjangka merupakan sarana investasi alternatif bukan yang utama.
"Bisa dikatakan relatif stabil dan pengaruhnya itu menurut saya tidak signifikan sampai tahun depan," ujarnya saat Kongkow Bisnis PASFM 92,4 di Hotel Millenium Sirih, Jakarta, Rabu (17/10).
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kenapa nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah penting bagi pengusaha? Bagi eksportir Indonesia, penguatan Rupiah terhadap SGD dapat mengakibatkan penurunan daya saing produk mereka di pasar Singapura. Sebaliknya, bagi importir, penguatan Rupiah bisa memberikan keuntungan karena barang impor dari Singapura menjadi lebih terjangkau.
Bahkan, Stephanus menilai ketidakpastian harga komoditas dari beberapa instrumen bursa berjangka dan nilai tukar justru menjadi sebuah euforia bagi pelaku pasar. Sebab, ini justru dimanfaatkan para pelaku pasar untuk mencari celah guna mendapatkan keuntungan.
"Harga komoditi atau nilai tukar yang rollercoaster itu merupakan sebuah euforia ke kita," ungkap Stephanus.
Stephanus menambahkan, dalam bursa berjangka ini dana asing yang keluar tidak begitu besar selama Rupiah terdepresiasi. Hal itu dikarenakan jumlah investor yang masuk di bursa ini mayoritas merupakan investor domestik.
"Jadi kalau kita sedikit berbeda dengan equity market (bursa saham) kita lebih banyak domestic market meski kita belum banyak investor yang di perdagangan berjangka," ucapnya.
Kendati demikian, kata dia pelemahan Rupiah saat ini sudah berada di titik puncaknya sehingga dalam waktu dekat akan berbalik menguat. Meskipun ke depannya masih akan ada beberapa sentimen negatif yang menerpa Rupiahz namun menurutnya tidak berpengaruh secara signifikan.
"Kami lihat dengan adanya pelemahan dan penguatan di beberapa mata uang negara lainnya, rupiah harusnya sudah mulai akan berbalik, kurvanya akan tumbuh kembali," pungkasnya.
Sebagai informasi, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Rabu (17/10). Rupiah dibuka di level Rp 15.178 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 15.200 per USD. Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih terus menguat usai pembukaan. Tercatat, saat ini nilai tukar berada di level Rp 5.185 per USD.
Baca juga:
Asumsi Rupiah 15.000 per USD di 2019 dinilai masih realistis
Rupiah bergerak menguat tinggalkan level Rp 15.200-an per USD
Asumsi Rupiah di APBN 2019 diubah jadi Rp 15.000 per USD
Ini alasan Sri Mulyani naikkan asumsi nilai tukar jadi Rp 15.000 per USD di 2019
Sri Mulyani usul nilai tukar Rp 15.000 per USD dalam APBN 2019