Cerita Unik Soeharto Usai Lengser, Tolak Dikawal Hingga Bikin Paspampres Putar Otak
Banyak cerita menarik yang tidak diketahui publik dari sosok mendiang Presiden Soeharto. Salah satunya dengan tegas menolak untuk dikawal polisi.
Cerita Unik Soeharto Usai Lengser: Tolak Dikawal Hingga Bikin Paspampres Putar Otak
Banyak cerita menarik yang tidak diketahui publik dari sosok mendiang Presiden Soeharto.
Salah satunya dengan tegas menolak untuk dikawal polisi.
Padahal, fasilitas pengawalan terhadap mantan presiden merupakan hal yang lumrah diberikan oleh negara.
Namun, Soeharto merasa hanya lah rakyat biasa usai tidak lagi menjabat presiden, sehingga merasa tak perlu lagi mendapat pengawalan khusus dari kepolisian.
- Desa Kelahiran Presiden Soeharto Terdampak Pembangunan Tol Jogja-Bandara YIA, Begini Kondisinya Sekarang
- Potret Lawas Putri Presiden Soeharto Wisuda Sarjana IPB Tahun 1987, Wajahnya Ramai Disebut Mirip Mendiang Jupe
- 28 Tahun lalu Salaman dengan Presiden Soeharto, Kini di Pundak Pria ini Tersemat Pangkat Jenderal Polisi
- Sudah Tegang, Ini Reaksi Soeharto Saat Tahu Ikan Goreng Habis Dimakan Paspampres
Menurut catatan Merdeka.com, cerita menarik diungkapkan langsung oleh mantan pengawal khusus Soeharto bernama Maliki Mift. Maliki mengatakan, saat di jalan raya Soeharto dengan tegas menolak mendapat pengawalan dari kepolisian.
"Saya tidak usah dikawal. Saya sekarang masyarakat biasa, jadi kasih tahu polisinya," kenang Maliki dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories'.
Merdeka.com
Mendengar permintaan tersebut, Maliki harus memutar otak lebih keras. Agar tetap dapat mengawal mantan Presiden Soeharto demi alasan keamanan.
Salah satunya, Maliki berkoordinasi dengan polisi dengan meminta agar pengawalan hanya dilakukan dari belakang. Tetapi tetap saja pria yang akrab disapa Pak Harto menyadari hal tersebut dan kembali melayangkan protes.
"Itu polisi kenapa ikut di belakang? Tidak usah," ucap Maliki mengutip pernyataan Pak Harto.
Tak kehabisan akal, Maliki bersama rekan kembali memutar otak agar tetap dapat mengawal Pak Harto. Antara lain meminta petugas kepolisian menghijaukan lampu lalu lintas saat kendaraan Soeharto melintas.
Nahas, skema tersebut kembali diketahui Soeharto. Dia merasa aneh lampu lalu lintas terus menyala hijau saat iring-iringan kendaraan membelah jalanan. "Ini lampu kenapa hijau terus? Polisi tidak usah diberi tahu. Sudah, saya rakyat biasa, kalau lampu merah, ya merah saja," ujar Maliki menirukan protes Soeharto.
Mendengar itu, Maliki hanya terdiam.
Namun, dia dan tim bersikeras untuk menjalankan tugasnya memberi pengawalan kepada sang mantan presiden.