Chelsea Islan: Berton-ton makanan terbuang setiap hari
"Dengan membuang makanan, banyak hal menjadi sia-sia, mulai dari uang, air, pupuk, bahan bakar minyak."
Artis muda Chelsea Islan tak hanya berparas cantik. Dia juga memiliki kepedulian terhadap persoalan pangan.
Hal tersebut ditunjukkan pemain film berusia 20 tahun itu saat berbicara di konferensi internasional bertajuk "Feeding The Zone", di Jakarta, Sabtu (14/5).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Berton-ton bahan makanan terbuang sia-sia setiap hari," kata Chelsea sambil memerlihatkan tayangan mengenai perjalanan buah stroberi, mulai dari masa tanam hingga berujung di tempat sampah.
"Harus diakui bahwa sebagian dari kita membeli bahan makanan, seperti stroberi tanpa berpikir panjang. Akhirnya, stroberi itu hanya memenuhi tempat sampah saja."
Di sisi lain, kata Chelsea, masih banyak orang kelaparan.
"Dengan membuang makanan, banyak hal menjadi sia-sia, mulai dari uang, air, pupuk, bahan bakar minyak."
Atas dasar itu, Chelsea mengajak masyarakat untuk lebih peka dalam mengonsumsi makanan. Dia juga mendorong masyarakat untuk aktif terlibat memproduksi pangan.
"Gotong royong, bercocok tanam di lingkungan rumah, menjadi produsen pangan sendiri dan sebarkan foto mengenai aktivitas tersebut."
(mdk/yud)