Curhat sopir bajaj, pakai BBG lebih untung dan ramah lingkungan
Curhat sopir bajaj, pakai BBG lebih untung dan ramah lingkungan. Pria yang sudah 21 tahun mencari nafkah dengan menjadi sopir bajaj ini mengatakan penggunaan BBG lebih menguntungkan karena harga jauh lebih murah. Sukiryo menjelaskan, per harinya, dirinya cuma menghabiskan Rp 25.000 untuk keliling Jakarta.
Saat ini, semakin banyak bajaj gas terlihat wara-wiri di jalanan DKI Jakarta. Kendaraan berwarna biru ini lebih ramah lingkungan. Sebab, tidak lagi tampak kepulan asap di belakang bajaj.
Selain ramah lingkungan, bajaj gas diklaim lebih menguntungkan. Seperti yang dituturkan salah satu sopir bajaj bahan bakar gas (BBG) bernama Sukiryo (41).
Pria yang sudah 21 tahun mencari nafkah dengan menjadi sopir bajaj ini mengatakan penggunaan BBG lebih menguntungkan karena harga jauh lebih murah. Sukiryo menjelaskan, per harinya, dirinya cuma menghabiskan Rp 25.000 untuk keliling Jakarta.
"Lebih untung yang bajaj gas ini. Kalau yang ini dari segi pengisian bahan bakarnya kan lebih murah. Kalau yang gas ini kita bisa beli sampai Rp 25.000 sekali beroperasi. Nah kalau bajaj lama bisa sampai Rp 45.000, belum sama olinya," kata Sukiryo saat ditemui di Tebet, Jakarta.
Sukiryo mengaku biasa mengisi bahan bakar bajajnya di Mobile Refueling Unit (MRU) milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) di taman Monumen Nasional (Monas).
Dia menambahkan, penggunaan BBG juga lebih ramah lingkungan. Pasalnya, sistem pembakaran tidak menimbulkan asap dan suara bising saat beroperasi.
"Kalau yang lama tuh suara kan berisik, ganggu orang. Kalau yang ini kan tidak, suaranya lebih halus," lanjut Sukiryo.
Sebelumnya, PGN mengungkapkan harga BBG lebih menguntungkan ketimbang Bahan Bakar Minyak (BBM). Harga gas yang dijual PGN dipatok Rp 4.500 liter setara premium (lsp), sedangkan BBM jenis Premium sebesar Rp 6.450 per liter.
Sales Area Head PT PGN Area Lampung, Wendy Purwanto mencontohkan kendaraan menggunakan satu liter premium untuk 10 kilometer, maka pakai BBG pun sama. Sehingga, masyarakat manfaat ekonominya lebih baik.
"Penggunaan BBG sebenarnya lebih ekonomis," ujar dia.
Pemakaian BBG akan meningkatkan ketahanan energi nasional karena bisa menekan ketergantungan terhadap BBM yang banyak diimpor dari luar negeri. Selain itu, penggunaan BBG juga dinilai akan memperkuat nilai tukar Rupiah karena negara akan mengurangi pembelian Dolar untuk membeli BBM impor.
-
Bagaimana hubungan antara PG Beran dengan jalur kereta api? Dilansir dari Slemankab.go.id, keberadaan pabrik gula ini erat kaitannya dengan jalur kereta api yang melewati kawasan Beran. Posisi pabrik gula ini diperkirakan berada di utara Stasiun Beran.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa pengertian dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)? Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) merupakan biaya yang sudah ditetapkan untuk melakukan perubahan kepemilikan kendaraan bermotor.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Mengapa grup lawak Bajaj memilih untuk berpisah dan menjalani kegiatan masing-masing? Seiring berjalannya waktu, ketiganya tak lagi tampil di program TV yang sama. Melki mendapatkan program bersama sang istri di salah satu TV swasta. Begitu juga dengan Aden yang menjadi pembawa acara anak-anak. Sedangkan Isa memilih menjalani bisnis pakaian yang dirintisnya.
Baca juga:
Holding energi dinilai bakal untungkan konsumen industri
SP PGN nilai holding energi harus libatkan PLN, PGN dan Pertamina
Pemerintah diminta tertibkan bisnis gas sebelum buat holding
Harga gas Indonesia mahal karena ulah trader tak punya pipa
Pakai food truck buatan PGN jadi solusi efisiensi bisnis kuliner
Bos Kadin dan Apindo beda pendapat soal holding BUMN Migas
FSRU Lampung kembali serap kargo LNG kelima dari Tangguh