Data BPS: Jumlah Penumpang Kereta Turun dan Angkutan Barang Naik di Juli 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angkutan barang menggunakan kereta api pada Juli 2021 naik 6,31 persen dibandingkan Juni 2021. Jumlah barang yang diangkut sebanyak 4,9 juta ton.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angkutan barang menggunakan kereta api pada Juli 2021 naik 6,31 persen dibandingkan Juni 2021. Jumlah barang yang diangkut sebanyak 4,9 juta ton.
"Jumlah barang yang diangkut kereta api mengalami peningkatan 6,31 persen menjadi 4,9 juta ton," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam rilis BPS, Jakarta, Rabu (1/9).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 4,0 juta ton atau 82,06 persen. Peningkatan jumlah barang terjadi di wilayah Sumatera sebesar 9,27 persen. Sebaliknya wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami penurunan 5,43 persen.
Sehingga jumlah barang yang diangkut sepanjang tahun ini hingga Juli mencapai 29,6 juta ton atau naik 7,43 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Peningkatan terjadi di wilayah Sumatera 11,47 persen. Sementara itu di wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami penurunan sebesar 5,83 persen.
Di sisi lain, penumpang kereta api yang berangkat pada Juli 2021 mengalami penurunan hingga 60,52 persen. Hanya ada 5,7 juta orang penumpang kereta api di awal semester II-2021.
"Jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada Juli 2021 sebanyak 5,7 juta orang atau turun 60,52 persen dibanding Juni 2021," kata Setianto.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan penumpang kereta commuter yakni sebanyak 5,1 juta orang atau 88,78 persen dari total penumpang kereta api. Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek (57,41 persen), Jawa non-Jabodetabek (76,70 persen), dan Sumatera (58,44 persen).
Secara kumulatif, jumlah penumpang kereta api selama Januari–Juli 2021 mencapai 87,7 juta orang. Turun 28,56 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek (26,85 persen), Jawa non-Jabodetabek (38,77 persen), dan Sumatera (11,64 persen).
(mdk/idr)