Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, OJK: Penyaluran Kredit Multifinance dan Fintech Masih Positif
Meskipun demikian, sektor multifinance dan peer-to-peer (P2P) lending tetap menunjukkan pertumbuhan positif dalam penyaluran kredit.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman buka suara terkait data yang menunjukkan daya beli kelas menengah yang menurun.
Agusman menjelaskan, meskipun demikian, sektor multifinance dan peer-to-peer (P2P) lending tetap menunjukkan pertumbuhan positif dalam penyaluran kredit.
- Data BI: Penyaluran Kredit Sektor Properti Tumbuh 8 Persen, Sektor Konstruksi Turun 1,1 Persen
- BI Optimis Penyaluran Kredit Tembus 12 Persen Sepanjang 2014
- Bank DKI Raup Laba Bersih 187 Miliar per Maret 2024, Ini Sederet Faktor Penopangnya
- Kredit Macet Fintech Investree Tembus 16 Persen, OJK Beri Respons Begini
Hal itu terlihat pada data di bulan Juli 2024, piutang pembiayaan dari Perusahaan Pembiayaan (PP) tumbuh sebesar 10,53 persen secara tahunan (year on year/yoy), meskipun sedikit menurun dibandingkan Juni 2024 yang mencapai 10,72 persen. Total piutang mencapai Rp494,10 triliun.
"Data pertumbuhan piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) pada Juli 2024 kembali tumbuh sebesar 10,53 persen secara tahunan (year on year/yoy) (Juni 2024: 10,72 persen yoy) menjadi Rp494,10 triliun," kata Agusman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
Sementara itu, di industri fintech P2P lending juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan outstanding pembiayaan sebesar 23,97 persen yoy pada Juli 2024, meskipun melambat dari 26,73 persen yoy pada Juni 2024. Total pembiayaan P2P lending mencapai Rp69,39 triliun.
Penyaluran Kredit Hadapi Tantangan
Agusman menilai meskipun terjadi perlambatan ekonomi yang berdampak pada daya beli masyarakat, tren pertumbuhan yang stabil di kedua sektor ini menandakan bahwa industri multifinance dan fintech P2P lending memiliki kapasitas untuk memitigasi risiko tersebut.
Hal ini memberikan keyakinan bahwa target penyaluran kredit di kedua sektor ini kemungkinan besar dapat terus tumbuh, meskipun dengan pengawasan dan penyesuaian yang diperlukan untuk menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
"Trend pertumbuhan pembiayaan yang tetap terjaga memberikan sinyal bahwa industri multifinance dan fintech P2P lending memiliki kemampuan dalam memitigasi risiko penurunan daya beli masyarakat sehingga diperkirakan pembiayaan oleh multifinance dan fintech P2P lending dapat melanjutkan pertumbuhan," pungkas dia.
- Pestapora Pertamina Fastron 2024 Bakal Hadirkan Pengalaman Tiga Hari yang Tak Terlupakan
- Diduga Disadap Israel dan Dipasangi Peledak, Ahli Ungkap Bagaimana Pager Meledak Secara Bersamaan di Lebanon
- Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Percaya Pseudoscience, Bahkan Orang Pintar Juga Bisa Mempercayainya
- Beda Keterangan KPK dengan Jubir Kaesang soal Nebeng Jet Pribadi, Jumlah Penumpang dan Teman Tak Ikut
- Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024