Deretan Kekayaan Hendry Lie, Mantan Bos Sriwijaya Air yang Ditangkap Kejaksaan
Hendry Lie terjerat kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah.
Kejaksaan Agung (Kejagung) berhasil menangkap Hendry Lie, bos besar Sriwijaya Air, yang terjerat kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah.
Penangkapan dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta pada saat Hendry tiba dari Singapura. Kasus ini berjalan cukup panjang dari tahun 2015 hingga 2022.
- Akhir Pelarian Bos Sriwijaya Air Hendry Lie usai 8 Bulan Sembunyi di Singapura
- Kejagung Jelaskan Alasan Tak Tetapkan Bos Sriwijaya Hendry Lie Jadi Buronan Kasus Korupsi Timah
- Kasus Korupsi Timah, Vila Mewah Senilai Rp20 M Milik Bos Sriwijaya Air Hendry Lie Disita
- Penjelasan Kejagung Soal Pencegahan Bos Sriwijaya Air Hendry Lie ke Luar Negeri Usai Terseret Kasus Korupsi Timah
"Tersangka HL berhasil dilakukan penangkapan di Bandara Soekarno Hatta setelah yang bersangkutan tiba dari Singapura," ungkap Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qoharkepada wartawan, Selasa (19/11).
Kejagung sebelumnya telah melayangkan beberapa panggilan kepada Hendry Lie, namun tidak pernah digubris.
Setelah delapan bulan pelarian, Hendry baru terdeteksi berada di Singapura sejak 25 Maret 2024. Begitu kembali ke tanah air, Kejagung segera meringkus Hendry di bandara dan langsung membawanya untuk ditahan pada Senin (18/11).
Aset dan Dakwaan Hendry Lie
Sebagai bagian dari penyelidikan, Kejagung telah menelusuri aset-aset Hendry Lie dan pihak terafiliasinya.
Dugaan tindak pidana korupsi ini terkait tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk. Penyelidikan menemukan aset berupa vila mewah di Bali yang dibangun di atas tanah seluas 1.800 meter persegi.
"Tim penyidik berhasil menemukan satu unit vila dengan estimasi nilai saat ini mencapai Rp20 miliar," jelas Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, Rabu (21/8).
Profil Hendry Lie
Hendry Lie dikenal sebagai pendiri maskapai penerbangan Sriwijaya Air, bersama saudaranya Chandra Lie.
Maskapai ini didirikan dengan modal satu pesawat Boeing 737-200 dan memulai penerbangan perdananya pada 10 November 2003, bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Sriwijaya Air awalnya melayani rute domestik seperti Jakarta-Pangkal Pinang, Jakarta-Palembang, Jakarta-Jambi, dan Jakarta-Pontianak.
Dalam perkembangan bisnisnya, Sriwijaya Air kini mengoperasikan 48 pesawat Boeing dengan total 53 rute domestik dan internasional, termasuk rute Medan-Penang.
Maskapai ini juga terus mengembangkan armadanya dengan menambah pesawat Boeing 737-800 Next Generation (NG) dan Boeing 737-900 Extended Range (ER).
Harta Kekayaan Hendry Lie
Mengutip dari berbagai sumber, Hendry Lie sempat tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia pada tahun 2016. Menurut Globe Asia Magazine, kekayaannya mencapai USD325 juta atau sekitar Rp5,1 triliun (kurs Rp15.820). Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2015, di mana kekayaannya tercatat sebesar USD300 juta atau Rp4,74 triliun.
Selain kekayaan dalam bentuk uang, Hendry juga memiliki aset properti, termasuk vila mewah di Bali dengan nilai sekitar Rp20 miliar. Vila tersebut berdiri di atas tanah seluas 1.800 meter persegi. Namun, saat ini belum diketahui secara pasti total nilai harta kekayaannya, terutama setelah kasus hukum yang menjeratnya.
Penangkapan Hendry Lie menambah daftar panjang kasus korupsi besar di Indonesia. Kejaksaan Agung berkomitmen untuk terus mengusut tuntas kasus ini demi menegakkan hukum dan mencegah kerugian negara yang lebih besar.