Di balik mesranya hubungan dagang Israel-Indonesia
Israel tengah membangun hubungan resmi dengan negara-negara yang selama ini berseberangan secara politik.
Akhir pekan lalu, Surat kabar Times of Israel membeberkan mesranya hubungan dagang antara Israel dengan negara-negara yang selama ini nampak berlawanan secara politik. Terutama soal sikap politik atas agresi Israel ke Palestina.
Malaysia dan Indonesia disebut-sebut punya hubungan dagang yang mesra dengan Israel meski secara politik kedua negara pro terhadap Palestina dan mengecam tindakan Israel.
-
Siapa yang mengeluarkan daftar perusahaan terafiliasi dengan Israel? Menurut Direktur Eksekutif YKMI Ahmad Himawan, "Berdasarkan analisis dan kajian internal, kami sudah mendata dan mengidentifikasi ada sepuluh perusahaan, produk yang terafiliasi dengan Israel," jelas Himawan dalam diskusi Ramadan Tanpa Produk Genosida, di Jakarta Selatan, Jumat (15/3) lalu.
-
Siapa yang telah menerbitkan rekomendasi boikot terhadap 10 produk asing yang terafiliasi dengan konflik Israel? Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan, telah mengumumkan 10 produk asing yang terafiliasi konflik Israel dalam diskusi publik yang mengusung tema 'Ramadan Tanpa Produk Genosida' di Jakarta.
-
Kenapa YKMI mengeluarkan daftar perusahaan yang terafiliasi dengan Israel? Daftar produk yang dikeluarkan YKMI tersebut menjadi rujukan untuk menjawab kebingungan masyarakat terhadap produk yang terafiliasi, serta menjadi penguat dari Irsyadat MUI “Ramadan Tanpa Produk Genosida”.
-
Apa saja sektor industri yang paling terdampak di Israel? Menurut laporan tersebut, industri yang paling rentan terdampak adala industri konstruksi dan akibatnya juga berdampak ke seluruh ekosistem yang beroperasi di seputar industri tersebut seperti keramik, AC, aluminum, material bangunan, dan lainnya."Semua ini sangat hancur," menurut peringkat risiko CofaceBdi, dikutip dari The Cradle, Jumat (12/7).Sektor perdagangan juga sangat terdampak. Termasuk sektor jasa dan industri seperti mode, furnitur, peralatan rumah tangga, hiburan, transportasi dan pariwisata.
-
Di mana saja boikot produk yang mendukung Israel paling terasa? Sejumlah negara di Teluk dan negara mayoritas Islam memimpin dalam survei ini.
-
Kapan Kapten Redfa membelot ke Israel? 16 Agustus 1966: MiG-21 Membelot! Redfa mengontak pihak Israel mengabarkan akan menjalankan misi terbang dengan bahan bakar untuk jarak 900 km. Cukup bagi jet tempur itu untuk mencapai Israel.
Perdagangan diam-diam antara Israel dan negara-negara yang menyatakan diri sebagai musuhnya, telah berlangsung selama beberapa dekade. Jalurnya melalui Siprus, Turki dan Yordania. Tapi ada pula yang secara langsung seperti Arab Saudi dan Yaman
Israel melihat perdagangan sebagai batu loncatan untuk kerja sama lebih baik dengan negara-negara yang bermusuhan.
"Israel melakukan banyak perdagangan dengan negara-negara yang kita tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan dan kami lebih dari senang dengan hal ini," ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri Paul Hirschson dikutip dari Times of Israel, Kamis (18/9).
Dia mengakui secara tegas, Israel tengah membangun hubungan resmi dengan negara-negara yang selama ini berseberangan secara politik.
"Bukan rahasia bahwa kami telah secara berkala terlibat dalam dialog dengan negara-negara tersebut. Kami ingin tidak lebih dari untuk menjalin hubungan diplomatik dan kantor perwakilan," tegasnya.
Salah satu perusahaan ekspor-impor yang menjalin hubungan dagang dengan Israel adalah Indolink yang bermarkas di Israel. Dalam profil perusahaan disebutkan bahwa visi dan misi perusahaan tersebut adalah membantu pengusaha antar dua negara menjalin kerjasama strategis dan saling menguntungkan. Indolink mengaku mengambil peran sebagai agen bisnis perusahaan Indonesia di Israel. Sebab, perusahaan berjanji memberi layanan menyeluruh bagi importir dan distributor Indonesia yang tertarik bekerjasama dengan suplaier dari Israel mulai dari penjajakan produk, negosiasi harga, perjanjian kerjasama hingga transaksi.
Perusahaan melihat potensi dagang Indonesia-Israel sangat besar. Bahkan, Indolink menuturkan bahwa hubungan bisnis dan dagang antar dua negara telah dijalankan sejak dibukanya hubungan dagang secara resmi dan legal pada 2001 lalu. Namun, tajamnya perbedaan pandangan antara Indonesia dan Israel dinilai menjadi penghambat potensi bisnis dan peluang ekspansi dua negara.
Indolink menyebutkan, fokus bisnisnya pada suplai barang berteknologi tinggi dari Israel ke Indonesia. "Produk Israel berkualitas tinggi sekaligus inovatif, suatu kombinasi yang memungkinkan Israel masuk ke pasar menengah ke atas dengan harga yang efektif dan kompetitif," demikian dikutip dari website Indolink. Lebih dari 50 persen ekspor Israel adalah ke pasar utama AS dan Eropa, diikuti ekspor ke negara Asia yang diklaim terus tumbuh.
Merdeka.com mencatat mesranya hubungan dagang Indonesia dan Israel di tengah tajamnya perbedaan pandangan politik dua negara. Berikut paparannya.
Nilai perdagangan hampir Rp 3 triliun
Dilansir Times of Israel, tahun lalu nilai perdagangan antara Israel dengan Indonesia diperkirakan menembus USD 250 juta atau hampir menyentuh Rp 3 triliun. Nilai ini 10 kali lebih besar dari data yang dilansir dalam angka resmi yang hanya USD 24,9 juta atau setara Rp 300 miliar.
Perdagangan antara Israel dengan Indonesia tak pernah dibuka dan dijaga kerahasiaannya. Kebijakan ini penting agar tidak merusak reputasi selama berlanjutnya konflik Israel-Palestina.
Data dari kementerian Perdagangan juga menyebutkan bahwa neraca perdagangan Indonesia-Israel cukup positif. Tahun 2007, total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD 124.100 dan meningkat menjadi USD 116,4 juta pada tahun 2008. Tahun 2009, total perdagangan dua negara mencapai USD 91.613 juta dan kembali meningkat menjadi USD 117,5 juta pada tahun 2010. Data tahun 2011 menunjukkan, total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD 69,6 juta. Dan hingga pertengahan tahun ini sudah mencapai USD 79 juta.
Ada peran Singapura di antara Israel-Indonesia
Produk Israel diekspor ke pembeli di Malaysia dan negara tetangganya yakni Indonesia yang notabene negara berpenduduk muslim terbesar dunia dan secara politik berlawanan tapi tetap berbisnis melalui negara ketiga seperti Singapura.
Kedutaan Israel di Singapura menyatakan bahwa sebagian besar perdagangan dilakukan dengan cara seperti ini. Perdagangan dengan Indonesia dilakukan dengan bantuan kedutaan Singapura. Untuk penawaran pun dilakukan dengan melibatkan negara ketiga.
Direktur Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo tidak membantah kalau barang Made In Israel ada yang beredar di pasar Indonesia. "Masuknya lewat negara lain, kalau barangnya saya tidak mau bilang," tegasnya.
Program khusus Israel untuk Indonesia
Indikator lain mesranya hubungan bisnis Indonesia dan Israel adalah kerja sama program kedua negara.
Melalui jalur perdagangan, Israel telah meletakkan dasar agar bisa diterima di Indonesia, salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Adalah Steve Stein yang telah merancang program kemanusiaan dan pembangunan di Indonesia sejak awal 90-an. Tujuannya agar Indonesia memandang Israel dengan cara positif untuk kemudian memuluskan kerja sama perdagangan dan investasi.
"Memperluas hubungan dengan menciptakan sebuah program jangka panjang khusus Indonesia melalui akademik, pertanian untuk ketahanan pangan dan kerja sama medis," ujar Stein seperti dikutip dari Times of Israel, Kamis (18/9).
"Ini akan mengekspos generasi muda Indonesia ke tanah Israel dan orang-orangnya, komunitas akademis dan bisnis," tulisnya dalam email.
Indonesia butuh produk teknologi Israel
Seperti dilansir Times of Israel, khusus untuk perdagangan dengan Asia Tenggara, produk teknologi tinggi jadi andalan Israel. Pasalnya, produk tersebut memiliki daya pikat tinggi untuk pengusaha di negara-negara ini. Tingginya minat akan produk teknologi Israel mampu meredam permusuhan politik.
Israel melihat perdagangan sebagai batu loncatan untuk kerja sama lebih baik dengan negara-negara yang bermusuhan.
"Israel melakukan banyak perdagangan dengan negara-negara yang kita tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan dan kami lebih dari senang dengan hal ini," ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri Paul Hirschson dikutip dari Times of Israel, Kamis (18/9).
Emanuel Shahaf, wakil ketua Israel-Indonesia Chamber of Commerce menuturkan, dalam hal ini Indonesia dihadapkan pada dua kondisi. Di satu sisi Indonesia membutuhkan produk berteknologi tinggi buatan Israel dan di sisi lainnya adalah pandangan politik yang berseberangan terkait konflik Israel-Palestina.
Tak ada larangan dagang dengan Israel
Direktur Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo menuturkan, meski tidak memiliki hubungan diplomatik, bukan berarti barang dari Israel yang masuk ke Indonesia dikategorikan haram atau ilegal. Produk Israel yang masuk ke pasar dalam negeri termasuk legal (sah) di Indonesia.?
Iman mengakui pernah didatangi oleh sebuah perusahaan yang ingin mengimpor barang dari Israel. Perusahaan tersebut menanyakan aturan mengenai perdagangan ini. Pihaknya meminta pertimbangan dari Kementerian Luar Negeri sebelum memutuskan mengeluarkan surat izin impor.
"Dulu ada perusahaan datang ke saya dan menanyakan apakah dilarang impor dari Israel. Saya jawab tanya Kemlu (Kementerian Luar Negeri) dulu ya. Kemlu bilang tidak ada larangan dagang. Jadi memang tidak ada larangan," tegasnya.
(mdk/noe)