Di ISF 2023, Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain
Luhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.
Luhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.
Di ISF 2023, Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain
Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tak ingin program transisi energi di Indonesia kena dikte negara lain.
Pasalnya, Indonesia menyimpan potensi sumber daya alam besar di sektor energi baru terbarukan (EBT).
Luhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.
Namun bukan sekadar mengambil harta karun saja, tapi ikut mengolahnya di dalam negeri.
- Anies Ungkap Alasan Investor Asing Malas Kucurkan Modal untuk Proyek-Proyek Indonesia
- Ada 8 Tahap Proses Investasi di IKN Nusantara, Investor Domestik Paling Gercep
- Perkuat Komitmen Transisi Energi, Pertamina Jalin Kerja Sama dengan SINOPEC
- Indonesia Butuh Dana Rp15.000 Triliun untuk Kejar Transisi Energi, Uangnya dari Mana?
"Jangan biarkan lagi ekspor bahan mentah, tapi Anda semua harus ada di Indonesia. Tapi setelahnya, mungkin setelah dua tahap, Anda bisa ekspor beberapa yang diproduksi di sini," ujar Luhut di sela-sela Indonesia Sustainibility Forum (ISF) di Park Hyatt Jakarta, Kamis (7/9).
"Namun di saat bersamaan, Anda harus bisa memberikan kepercayaan kepada investor untuk membawa uang mereka guna mendukung kita, karena saya berpikir kita tidak bisa melakukannya sendirian," ungkapnya.
Luhut berkata, Indonesia juga bakal melakukan ekspor energi hijau. Namun, ia ingin pelaku industri tidak hanya ambil untung sendiri.
"Jadi itu sikap Pemerintah Indonesia. Jangan biarkan orang lain mendikte Anda. No, saya juga punya hak untuk mempertahankan kepentingan kami," tegas Luhut.
Senada, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marinves Rachmat Kaimuddin mengatakan, Pemerintah RI dan Sekretariat JETP telah memetakan guna mendapat dana hibah USD20 miliar untuk melakukan transisi energi, dengan mempensiunkan dini PLTU batubara.
Setelahnya, Indonesia bakal menjual listrik hijau ke negara tetangga.
Tapi Rachmat tak ingin Indonesia hanya sekadar jadi pelaku ekspor saja.
merdeka.com
"Pastinya, tujuan akhirnya bukan hanya ekspor listrik hijau, tapi juga membangun manufaktur panel surya dan baterai di Indonesia. Jadi ini akan memperbaiki situasi industri,"
kata Rachmat.