Di tengah kemarau panjang, RI tetap mampu ekspor komoditas pangan
Pemerintah mengaku telah melakukan koordinasi untuk mengantisipasi perubahan cuaca ini.
Indonesia tengah terdampak perubahan cuaca ekstrem (El Nino) yang menyebabkan kemarau pada tahun ini lebih panjang dibandingkan sebelumnya. Pemerintah menyebut kondisi ini menyebabkan permasalahan yang berbeda-beda di daerah.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkapkan, pihaknya telah mendapatkan laporan dari daerah terkait keluhan kurangnya kebutuhan bahan pokok, seperti beras. Tapi tidak semua daerah merasakannya. Terbukti Sulawesi Selatan mampu tetap melakukan ekspor 10 komoditas pangan.
"Bervariasi, misalnya Riau sekarang harus dipasok (beras) untuk dua kabupaten, Lingga sama Anambas karena kalau enggak awal Desember sudah ada gelombang (laut) tinggi yang membuat susah (distribusi)," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (2/11).
Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertanian telah melakukan koordinasi untuk mengantisipasi perubahan cuaca ini.
Tetapi langkah-langkah yang diambil tetap harus melibatkan Badan Urusan Logistik (Bulog). Sebab, perusahaan pelat merah tersebut yang akan melakukan pengecekan mengenai stok dan kebutuhan masyarakat.
"Kuncinya di Bulog sebagai lembaga yang mengecek dengan benar. Kalau enggak tata niaga kita, kuota tidak jelas," terangnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, permasalahan kemarau panjang ini sebenarnya tidak hanya dihadapi Indonesia saja. "Ternyata dampak El Nino bukan hanya di negara kita tapi dibeberapa negara. Thailand dan Vietnam," tutup Tjahjo.
Baca juga:
Demi swasembada pangan, pemerintah bakal petakan konsumsi per daerah
Pedagang nilai kualitas beras lokal lebih baik ketimbang impor
Bulog ke negara lain: Punya beras, bisa kirim nggak?
Kerja presiden dinilai tak maksimal perjuangkan swasembada pangan
Tahun depan, pemerintah rekrut 10 ribu penyuluh pertanian
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Siapa yang memimpin pelepasan ekspor perdana kosmetik dari Sidoarjo? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.