Di tengah kontroversi, Sudirman Said membanggakan diri
Saat memberikan klarifikasi di gedung DPR, Sudirman Said menyelipkan pernyataan yang membanggakan diri sendiri.
Akhir-akhir ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said cukup rajin memberikan klarifikasi terkait beberapa isu yang tengah jadi perhatian publik. Pertama soal pernyataannya soal Petral yang menyinggung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Sudirman menyebut, rencana pembubaran Petral sudah pernah dilakukan di era pemerintahan SBY. Namun selalu gagal. Dia mengaku sebagai saksi, pelaksana hingga korban dari gagalnya proses pembubaran Petral saat ini.
-
Apa sikap AHY yang dipuji oleh Sudirman Said? Mengajak seluruh kader untuk “move on” memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik Juru Bicara Bacapres Anies Baswedan Sudirman Said memuji sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengajak kader memaafkan dan move on fokus menyongsong peluang menuju Pilpres 2024.
-
Apa yang diputuskan Hakim Eman Sulaeman dalam sidang praperadilan Pegi Setiawan? Hakim menyatakan proses penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat tidak sah.
-
Di mana Pecel Semanggi berasal? Sejarah Pecel Semanggi berasal dari Desa Kendung, Kecamatan Benowo, wilayah Surabaya barat.
-
Apa tujuan Syekh Sulaiman mendirikan Perti? Pembentukan Perti ini bertujuan untuk wadah bagi beberapa Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) yang ada di Minangkabau, termasuk MTI Candung milik dirinya sendiri.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa yang dipuji oleh Sudirman Said terkait sikap move on? Juru Bicara Bacapres Anies Baswedan Sudirman Said memuji sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengajak kader memaafkan dan move on fokus menyongsong peluang menuju Pilpres 2024.
Sudirman pun tak segan menyebut bahwa banyak inisiatif perbaikan yang berhenti di kantor Presiden. Pernyataan ini diprotes SBY. Namun Sudirman Said tak mengubah pernyataannya itu.
"Ketika Pertamina berniat melakukan inisiatif perbaikan banyak inisiatif itu terhenti di 'sini'. Ungkapan saya tidak berubah dari waktu ke waktu. Kemudian ditanya maksudnya di mana? Saya jawab di kantor presiden," ujar Sudirman di gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/6).
Kontroversi kedua soal tudingan menerima gratifikasi penggunaan jet pribadi saat kunjungan kerja ke markas Petral di Singapura. Untuk kesekian kalinya Sudirman Said membantahnya. Mantan Dirut PT Pindad itu tidak bisa menerima jika dituding menerima gratifikasi.
"Gratifikasi itu hal yang sifatnya sampai kenikmatan pribadi. Karena itu saya merasa tidak perlu lapor ke KPK," tegasnya.
Kontroversi lain yang tengah dihadapi Sudirman Said adalah pelantikan Dirjen energi terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) Kementerian ESDM yang disebut-sebut dilakukan tanpa ada keputusan presiden. Apalagi sempat dihembuskan oleh mantan ketua tim reformasi dan tata kelola migas Faisal Basri bahwa proses lelang jabatan itu diliputi praktik kecurangan.
Sudirman memaparkan, proses pengangkatan pejabat eselon satu sudah berdasarkan keputusan Presiden Nomor 59 dan diterbitkan pada 6 Mei 2015.
"Pelantikan saya lakukan tanggal 7 Mei 2015. Tidak ada yang salah, tidak ada yang dilanggar," jelasnya.
Saat memberikan klarifikasi di gedung DPR atas kontroversi-kontroversi itu, Sudirman Said menyelipkan pernyataan yang membanggakan diri sendiri. Merdeka.com merangkumnya.
Sekolah manajemen terbaik
Di depan anggota DPR, Sudirman Said membantah tudingan dan spekulasi yang menyebutkan bahwa dia melantik Dirjen EBTKE tanpa keppres.
"Saya mohon maaf, saya sekolah manajemen dari sekolah terbaik. Saya punya cukup intelektual. Jadi saya tidak mungkin merusak tatanan manajemen. Orang mengatakan saya melantik eselon I tanpa keppres itu bohong. Tidak mungkin saya melakukan tindakan kebodohan itu," ujar Sudirman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (9/6).
Sudirman Said meraih gelar master Bidang Administrasi Bisnis di George Washington University.
Memberi hak orang lain
Untuk kesekian kalinya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kembali membantah tuduhan menerima gratifikasi karena menggunakan jet pribadi atau pesawat carter saat kunjungan kerja ke anak usaha PT Pertamina yaitu PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) di Singapura dan meninjau proyek Blok Arun di Lhokseumawe di Aceh. Kali ini Sudirman Said menjelaskan persoalan itu di hadapan anggota DPR.
"Banyak orang tidak percaya bahwa dua orang waras yang bekerja tanpa dukungan pengusaha. Sehingga ketika ada kejadian tertentu, imajinasinya kotor. Dan saya harus mengatakan, saya bukan tipe seperti itu. Saya adalah orang yang selalu memberikan hak kepada orang lain daripada mengambil hak," jelas Sudirman Said di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/6).
Wajar menteri diberi fasilitas
Sudirman Said menceritakan, saat itu tengah melakukan kunjungan ke Singapura selama dua hari. Sekitar pukul 22.00, dia ditelepon protokoler istana, diminta menemani Presiden Joko Widodo meninjau Blok Arun di Lhokseumawe.
"Jadi saya bertanya ke Pertamina, bagaimana saya bisa sampai ke sana sementara sekarang jam 10 malam. Ya tidak ada jalan lain, carter pesawat. Jadi ini fungsional saja," jelasnya.
Menurut logikanya, wajar jika seorang menteri datang ke undangan penting dan difasilitasi transportasi. Menurutnya, itu masih dalam batas kepatutan. Kecuali jika dia membawa istri, anak masuk ke dalam pesawat itu.
"Seluruh perjalanan saya dari Singapura ke Medan, terus ke Lhokseumawe kemudian balik ke Singapura sampai kembali ke Jakarta itu perjalanan pekerjaan tugas negara. Jadi saya agak tidak bisa menerima kalau itu dikatakan gratifikasi," tegasnya.
Gunakan mobil sampai helikopter
Sudirman Said menjelaskan panjang lebar soal penggunaan alat transportasi yang digunakannya, disesuaikan dengan aktivitasnya. Dia mengaku sehari-hari (di luar dinas menteri) menggunakan mobil biasa. Kendaraan dinas hanya digunakan untuk kebutuhan dinas
"Saya sampaikan di media, sehari-hari saya pakai Kijang Innova supaya fleksibel, karena kadang masuk ke tempat mengecek pom bensin, jadi pakai yang simpel saja. Kalau ada acara kenegaraan saya pakai mobil dinas menteri," katanya.
Menurutnya, faktor transportasi harus mendukung padatnya jadwal menteri. Dia tidak segan menyebut helikopter sebagai salah satu transportasinya.
"kalau terbang kurang dari tiga jam saya selalu pakai ekonomi, kecuali kalau lagi capek banget pakai bisnis. Kalau ke Bandung naik kereta atau mobil. Tapi kalau hari itu mesti kembali, sekali-kali naik helikopter," katanya.
Tugasnya berat
Belum genap setahun mengurus persoalan sektor energi Sudirman Said curhat besarnya tantangan yang harus dihadapi. Termasuk soal tingginya target yang harus dikejar. Ditambah adanya tekanan dari pihak-pihak lain yang disebutnya mencoba mengambil keuntungan dari sektor yang jadi tanggung jawabnya.Â
"Saya sampaikan ke pada forum bahwa tugas saya ini sangat berat. Dan itu sudah dilakukan diskusi dengan presiden ketika presiden membahas banyak hal soal pandangan di migas dan energi," ucapnya.