Dibanding Vietnam, industri film Indonesia dinilai jalan di tempat
"Indonesia nggak ada riset dan data yang jelas."
Asosasi Produser Film Indonesia (APROFI) menilai industri perfilman nasional sudah kalah bersaing dengan Vietnam. Dalam lima tahun terakhir, industri perfilman Negeri Paman Ho naik pesat.
"Pada 2011, Vietnam buka pasarnya untuk investor asing. Ternyata 5 tahun setelahnya pasarnya naik 200 persen Produksi filmnya pun naik 100 persen," kata Ketua APROFI Sheila Timothy, Jakarta, Kamis (21/7).
-
Apa yang menandakan kebangkitan industri film Indonesia di tahun 2000? Petualangan Sherina menjadi film yang menandakan bangkitnya industri film indonesia. Film ini diproduksi oleh Miles Film di tahun 2000. Bahkan, film ini bisa dibilang mendapatkan penonton dalam jumlah yang fantastis, yaitu 350 ribu orang!
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Film apa yang dibintangi oleh Indah Permatasari? Film horor terbaru yang dibintangi Indah berjudul Sakaratul Maut, membuat penasaran dengan aktingnya.
-
Apa peran strategis dari SKKNI Perfilman dalam meningkatkan kualitas industri perfilman Indonesia? SKKNI Perfilman memiliki peran strategis dalam merancang program pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Ini dimaksudkan agar pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di industri film dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Kenapa Hari Film Sedunia diperingati? Hari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.
Sementara industri perfilman Indonesia, kata Sheila, jalan di tempat.
"Indonesia nggak ada riset dan data yang jelas," katanya.
Atas dasar itu, dia berharap, pemerintah memberikan insentif untuk pelaku industri meningkatkan produksi film.
"Yang kami mau, ada koordinasi antar kementerian. Kita butuh insentif untuk produksi, eksibisi," katanya.
"Banyak asing datang, mau investasi tapi nggak ada insentifnya."
(mdk/yud)