Dibuka Rp 14.481 per USD, faktor eksternal dorong penguatan rupiah
Dibuka menguat 22 poin ke level Rp 14.481 per USD dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp 14.503 per USD.
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (6/10) kembali mengalami penguatan. Bahkan bergerak di kisaran Rp 14.100 per USD.
Data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka menguat 22 poin ke level Rp 14.481 per USD dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp 14.503 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia, pada Senin (5/10), rupiah menguat 105 poin ke posisi Rp 14.604 per USD dari sebelumnya Rp 14.709 per USD.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam riset harian, Selasa (6/10), mengatakan, faktor eksternal lebih mendominasi penguatan rupiah dibandingkan sentimen dari dalam negeri.
Rilis data pekerja AS kemarin tidak sesuai ekspektasi pasar. Sehingga menimbulkan perkiraan bahwa suku bunga The Fed belum akan dinaikkan pada bulan ini.
"Dari domestik muncul sedikit optimisme terhadap gelontoran kebijakan ekonomi pemerintah Jilid II. Akan, tetapi adanya pemangkasan proyeksi pertumbuhan Indonesia pada 2016 oleh Word Bank jadi 5,3 persen dapat menahan rupiah," ujarnya.