Dirut PKT Bicara Pelestarian Ekosistem Terumbu Karang & Kebijakan Diambil Perusahaan
Hal ini melihat ancaman terhadap terumbu karang akibat aktivitas manusia maupun perubahan iklim yang terus meningkat.
Pelestarian ekosistem perairan dan terumbu karang menjadi salah satu fokus perhatian PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dalam mendukung keberlanjutan, sekaligus bagian dari implementasi prinsip Environment, Social and Governance (ESG) yang menjadi landasan operasional perusahaan.
- Lewat Cara Ini, Indonesia Bisa Dongkrak Nilai Ekspor Kelapa 10 Kali Lipat
- Petani di Merauke Senang Pemerintah Beri Bantuan Sarana Produksi, Kini Bisa Tanam 3 Kali
- Dirut CFX: Ekosistem Kripto Indonesia dalam Tahap Perkembangan Pesat, tapi Masih Hadapi Tantangan
- Peneliti Ungkap Generasi Muda Punya Ukuran Otak yang Lebih Besar, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Hal ini melihat ancaman terhadap terumbu karang akibat aktivitas manusia maupun perubahan iklim yang terus meningkat, sehingga menjadi tantangan yang butuh perhatian dan penanganan bersama.
"Melalui Evolution, Pupuk Kaltim menunjukkan komitmen sekaligus aksi nyata dengan turun langsung di KEK Likupang, agar masyarakat makin memahami pentingnya pelestarian lingkungan sebagai bentuk kesadaran dan tanggung jawab bersama. Ini menjadi salah satu sarana efektif dengan mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan konservasi yang berkelanjutan," ucap Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo dikutip di Jakarta, Kamis (12/12).
Pentingnya kolaborasi dalam mendukung keberlanjutan ekosistem perairan juga terus dioptimalkan di kawasan sekitar perusahaan, yang setiap tahun menurunkan sekitar 500 unit terumbu buatan di area koservasi Tobok Batang dan Pasilan Kota Bontang.
Program ini telah berjalan sejak 2011, dan hingga kini terdapat 6.882 unit terumbu buatan. Selain itu Pupuk Kaltim juga menginisiasi pembentukan Center of Excellence (CoE) Terumbu Karang, yang meliputi berbagai kegiatan seperti transplantasi terumbu, pembibitan melalui fasilitas coral nursery hingga penyuluhan bagi masyarakat.
"Pupuk Kaltim juga memiliki mitra binaan yang diberdayakan untuk pembuatan dan penuruanan media terumbu di Kota Bontang, yakni Kelompok Kimasea dan Karaka, sebagai wujud kolaborasi bersama masyarakat sekitar," terang Soesilo.
Pupuk Kaltim melalui program Employee Volunteering Initiation (Evolution), kembali menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan kawasan perairan di Indonesia. Bertajuk ‘Edukasi Konservasi Terumbu Karang (AKSI TERANG)’. Evolution kali ini berlangsung di Desa Lihunu, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
Pupuk Kaltim berkolaborasi dengan sejumlah pihak turun langsung melakukan aksi perlestarian perairan. Di antaranya Pupuk Kaltim Diving Club (PKTDC), Pemerintah dan masyarakat Desa Lihunu, serta Seasoldier Indonesia Cabang Sulawesi Utara.
Bersama puluhan karyawan, AKSI TERANG terbagi dalam dua sasaran, yakni rehabilitasi terumbu karang melalui pembuatan dan penurunan media terumbu sebanyak 47 unit di kawasan konservasi Taman Wisata Perairan (TWP) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang.
Dorong Keterlibatan Masyarakat
Melalui AKSI TERANG kali ini, diharap makin mendorong masyarakat untuk terlibat langsung dalam menjaga kelestarian ekosistem perairan, sekaligus mengajak seluruh pihak meningkatan inisiatif serupa di masa datang. Mengingat dampak positifnya terhadap kelangsungan ekosistem perairan bagi generasi penerus.
"Kita mungkin tidak dapat menyelesaikan semua tantangan lingkungan dalam waktu singkat. Namun, setiap langkah kecil yang diambil, akan memberikan kontribusi besar bagi masa depan bumi yang lebih baik," tambah Soesilo.
Pembina Seasoldier Indonesia Cabang Sulawesi Utara, Rio Noval Puasa, turut mengungkapkan jika kolaborasi seperti ini merupakan salah satu langkah strategis, untuk meningkatkan peran dalam menjaga kelangsungan kawasan perairan yang lebih produktif.
Terlebih KEK Likupang menjadi salah satu destinasi andalan pariwisata Sulawesi Utara, sehingga penting untuk dijaga dari segala potensi yang dapat menimbulkan kerusakan ekosistem bawah air.
"Kami siap untuk menindaklanjuti program Evolution Pupuk Kaltim, dengan pemantauan berkala media terumbu buatan yang diturunkan. Semoga kolaborasi ini menghasilkan manfaat bagi ekositem perairan yang lebih terjaga," papar Rio.