Disuntik modal pemerintah Rp 7 triliun, Antam garap 3 proyek
Smelter grade alumina (SGA) Mempawah, anode slime, dan feronikel Halmahera Timur.
Tahun ini, pemerintah menyuntikkan modal Rp 48,01 triliun ke-35 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT Aneka Tambang mendapat suntikan modal terbesar, Rp 7 triliun.
Pemerintah bakal menambah modal dengan cara membeli mayoritas saham baru akan diterbitkan BUMN tambang itu. Sisa saham senilai Rp 3,77 triliun bakal dijual ke pasar.
-
Apa yang dimaksud dengan antonim? Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang saling bertentangan atau berlawanan satu sama lain.
-
Apa itu kata antonim? Kata antonim sendiri merupakan pasangan kata yang mempunyai makna berlawanan. Sementara itu, kata sinonim adalah persamaan kata yang memiiki arti serupa atau hampir sama.
-
Di mana Monumen Antroposen dibangun? Di Bantul, tepatnya tak jauh dari TPST Piyungan, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat sebuah bangunan yang cukup unik bernama Monumen Antroposen.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Kapan Babon ANIEM dibangun? ANIEM mulai membangun jaringan listrik di Kota Yogyakarta pada tahun 1914, tepatnya di kawasan hunian orang Eropa di Kotabaru.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
Total, Antam bakal dapat tambahan modal Rp 10,77 triliun. Dengan uang sebesar itu, Antam dapat menjalankan tiga proyek strategis.
Yakni proyek smelter grade alumina (SGA) Mempawah, anode slime, dan proyek feronikel Halmahera Timur.
Proyek SGA Mempawah diperkirakan membutuhkan dana sebesar USD 1,7 triliun-1,8 triliun. Struktur modal diperoleh dari ekuitas sekitar 40 persen dan pinjaman 60 persen. Proyek pengolahan bauksit menjadi SGA tersebut akan meningkatkan kapasitas menjadi 1,6 juta ton SGA per tahun.
Kedua, proyek anode slime diproyeksikan membutuhkan dana sekitar USD 40 juta. Sepenuhnya bakal dipenuhi dari kas internal. Kapasitas pengolahan anode slime pada tahap I diramal sebanyak 500 per tahun dan tahap II sekitar 1.500 ton per tahun.
Dan ketiga, proyek feronikel Halmahera Timur diperkirakan menelan biaya sekitar USD 1,6 miliar, termasuk pembangkit listrik. Pengolahan bijih nikel menjadi feronikel ini memiliki kapasitas sekitar 40.000 TNi per tahun.
"Dengan dijalankannya ketiga proyek ini, dampaknya nilai aset perusahaan diproyeksikan akan meningkat hingga dua kali lipatnya," Isi dokumen Antam diperoleh merdeka.com, Selasa (20/1).
Selain itu, kinerja perusahaan akan membaik pada 2018 sebab proyek sudah menghasilkan sehingga laba bersih naik dua kali lipat (2015-2017) perubahan pada laba belum signifikan karena proyek dalam proses konstruksi dan belum mencapai keuntungan.
Dengan demikian, kapitalisasi pasar Antam akan meningkat signifikan, minimal 1,5-2 kali lipat dari posisi saat ini, dari USD 1 miliar menjadi USD 2 miliar dalam lima tahun.
Sementara itu, tanpa PMN, perusahaan hanya dapat mengembangkan proyek GCA Tayan dan proyek perluasan pabrik FeNi Pomalaa (P3FP).
(mdk/yud)